Surabaya (Antara Jatim) - Suhu politik di internal ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) mulai memanas menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke VII Ormas MKGR Jawa Timur, menyusul sejumlah calon ketua mulai menggalang dukungan kepada sejumlah pemilik suara.
Ketua DPC Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Surabaya Arif Fathoni, di Surabaya, Jumat, mengatakan panasnya tensi politik dalam perebutan ketua ormas MKGR Jaws Timur menunjukkan kepemimpinan Gatot Sudjito dengan Adies Kadir telah mampu membuat organisasi ini menjadi tempat yang nyaman buat bernaung.
"Sehingga banyak calon kader MKGR yang berminat untuk menggantikan kepemimpinan sebelumnya," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai sejumlah nama yang telah muncul seperti Kodrat Sunyoto, Fredy Poernomo, Zainal Arifin dan Melila Usman sebagai calon ketua pengganti Gatot Sudjito, pria yang akrab disapa Toni ini mengatakan, memang nama-nama tersebut sedang ramai diperbincangkan di internal kader MKGR.
Adapun mengenai dukungan DPC Ormas MKGR Surabaya, pria yang juga pengacara ini mengatakan, pihaknya masih akan menggelar rapat dengan pengurus sebelum menentukan pilihan akan memberikan dukungan kepada siapa, namun secara pribadi dirinya mengaku telah mengetahui rekam jejak Melila Usman dalam membangun organisasi
"Semua calon baik, tapi secara pribadi saya mengenal lebih dekat dengan Bang Melila Usman," katanya.
Toni menjelaskan, sebenarnya dirinya berharap Gatot Sudjito masih berkenan untuk memimpin kembali Ormas MKGR Jawa Timur, karena di era kepemimpinannya proses konsolidasi organisasi berjalan dengan sangat baik.
"Tapi saya dengar, demi regenerasi organisasi, beliau (Gatot Sudjito) tidak mau maju kembali, disamping memang beliau sibuk di Jakarta sebagai anggota DPR RI dan Wakil Ketua Umum DPP Ormas MGR," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Toni, siapapun yang kelak terpilih dalam Musda MKGR Jawa Timur tanggal 27 dan 28 Januari 2017 mendatang, harus mampu merawat apa yang sudah dibangun oleh kepemimpinan sebelumnya, dan menyempurnakan apa yang masih menjadi kekurangan.
"Ini memang tantangan berat, karena Mas Gatot Sudjito dan Adies Kadir telah membangun rumah besar MKGR Jawa Timur, penggantinya harus mampu memperindah rumah tersebut sehingga penghuninya menjadi lebih bersemangat dalam mengemban tugas-tugas organisasi," katanya. (*)