Trenggalek (Antara Jatim) - Jalan nasional yang menghubungkan dua daerah, Tulungagung-Trenggalek di titik ruas Desa Kranding, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur rusak parah sehingga beberapa kali memicu kecelakaan lalu lintas.
Koresponden Antara di Trenggalek, Senin melaporkan, kerusakan terjadi sporadis di dua bentang ruas jalan nasional, yakni di ruas jalur Desa Kranding serta Ngetal, Kecamatan Pogalan.
Di ruas Desa Kranding, kerusakan sporadis sepanjang 800-an meter dengan lubang-lubang menganga lebar dan kedalaman mencapai 10-15 centimeter.
Akibatnya, kendaraan yang melintas baik roda dua, empat atau lebih harus berhati-hati.
"Kerusakan sudah lama namun tak kunjung diperbaiki. Di jalur ini tidak sedikit yang kecelakaan karena pengendara tidak tahu jalannya rusak berlubang," tutur Aminah, warga sekitar.
Ia bersaksi, insiden kecelakaan terutama kerap terjadi pada petang/malam atau saat penghujan dimana pengendara biasanya mengendarai motor sedikit tergesa.
"Laju kendaraan agak kencang lalu roda terperosok pada lubang sehingga pengendara terpelanting jatuh, yang terpeleset juga banyak," ujarnya.
Sejumlah pengendara mengaku kesal dengan kondisi jalan yang rusak parah tersebut.
"Kami sudah bayar pajak, tapi kenapa fasilitas umum rusak begini tidak cepat diperbaiki," kata Asmungi, pemotor asal Trenggalek mengaku kesal.
Respon pengendara lain juga beragam saat ada fotografer amatir yang memotret kondisi jalan rusak dengan latar belakang lalu lalang kendaraan.
"Ya potret terus saja, unggah ke medsos (media sosial) biar semua tahu, jika perlu presiden tahu. Biar malu pemerintah," cetus seorang pengendara sembari berlalu.
Dikonfirmasi, Pejabat Pembuat Komitmen Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Jalur Kertosono-Jarakan Izzudin mengakui kerusakan di jalan nasional ruas Desa Kranding disebabkan kondisi aspal yang sudah aus karena memang telah berumur lama.
Akibatnya, kata dia, jalur tersebut bergelombang dan cenderung mengalami kerusakan berulang saat musim penghujan tiba. “Dengan kondisi aspal yang aus memang membuat air jadi mudah merembes," katanya
Izzudin mengatakan, kondisi tersebut masih diperparah dengan belum tersedianya saluran drainase di sekitar jalan nasional.
Dampaknya ketika turun hujan, sebagian air terkonsentrasi di titik-titik ruas aspal yang mulai berlubang sehingga lambat-laun semakin lebar dan parah.
"Saluran drainase minim pun menjadi salah satu pemicu untuk mempercepat kerusakan jalan," katanya.
Izzudin mengatakan, BBPJN V berencana meneruskan pembangunan jalan tersebut dengan mengganti total lapisan aspal dengan yang baru.
Namun realisasi rencana pembangunan infrastruktur tersebut masih terkendala keterbatasan anggaran, sehingga untuk saat ini hanya memaksimalkan pemeliharaan rutin agar kerusakan tidak semakin bertambah.
"Meskipun ada pengurangan anggaran dari pusat, tetapi untuk pemeliharaan rutin tidak sampai dikurangi karena berpengaruh pada kepentingan umum," kata Izzudin.(*)
Jalan Nasional Tulungagung-Trenggalek Rusak Parah
Senin, 21 November 2016 22:29 WIB
"Ya potret terus saja, unggah ke medsos (media sosial) biar semua tahu, jika perlu presiden tahu. Biar malu pemerintah," cetus seorang pengendara sembari berlalu.