Sumenep (Antara Jatim) - Perwakilan Pabrik Rokok PT Gudang Garam Kediri (Tbk) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, membeli sekitar 514 ton tembakau rajangan dari petani.
"Ini jumlah sementara pembelian tembakau rajangan yang telah kami lakukan, yakni selama 12 hari (5-16/9). Kami akan membeli tembakau rajangan sebanyak 1.600 ton sebagaimana instruksi dari PT Gudang Garam Kediri," kata Wakil Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan, Freddy Kustianto di Sumenep, Sabtu.
Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan adalah salah satu kepanjangan tangan PT Gudang Garam Kediri untuk membeli tembakau rajangan dari petani di Pulau Madura.
Pada awal "buka gudang" atau membeli tembakau rajangan, Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan memberlakukan harga Rp25 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram sebagai patokan harga penawaran.
"Namun, sejak beberapa hari lalu, harga patokan kami hingga Rp43 ribu per kilogram, karena memang ada tembakau yang memenuhi kualifikasi dengan harga tersebut," kata Freddy menerangkan.
Ia menjelaskan, harga rata-rata tembakau rajangan yang telah dibelinya selama 12 hari itu pada kisaran Rp37 ribu hingga Rp39 ribu per kilogram.
"Semoga saja kondisi cuaca pada sisa masa kemarau tahun ini berjalan normal atau tidak ada hujan lagi supaya kualitas tembakau tetap terjaga," ujarnya.
Sesuai data di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, luas lahan tanam tembakau setempat pada tahun ini sekitar 5.740 hektare yang berarti tidak sesuai proyeksi awal seluas 14.366 hektare.
Realisasi luas lahan tanam tembakau di Sumenep yang di bawah target Dishutbun Sumenep tersebut diduga akibat terjadinya anomali cuaca.
Anomali cuaca pada masa kemarau tahun ini yang berupa masih seringnya hujan hingga pertengahan Juli itu membuat sebagian petani tidak menanam tembakau di lahannya.
Dishutbun Sumenep juga memperkirakan produksi tembakau rajangan pada tahun ini sebanyak 3.160 ton dengan asumsi produktivitas sekitar 550 kilogram per hektare. (*)