Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menerjunkan tim untuk membantu menangani banjir yang terjadi di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Kamis.
"Tim sudah berada di Malang membantu BPBD di sana," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, hujan deras yang terjadi Rabu (14/9) malam pukul 22.30 WIB berlangsung sampai pukul 03.00 dini hari menyebabkan curah hujan mencapai 200 mm di kawasan Malang selatan.
"Namun sesuai laporan tim yang sudah terjun di lapangan, pada pukul 05.00 WIB pagi tadi banjir sudah surut," ucapnya.
Faktor lainnya, kata dia, banjir terjadi akibat meluapnya Kali Tundo yang tak mampu menampung dan kapasitas berlebihan.
Berdasarkan catatannya, terdapat sebanyak 64 kepala keluarga atau 193 jiwa menjadi korban terdampak akibat banjir, kemudian 54 unit rumah rusak ringan, delapan unit rumah rusak sedang, dan dua unit rumah lainnya rusak berat.
Kendati demikian, lanjut dia, tidak ada penduduk yang dievakuasi akibat kejadian ini, bahkan sebagian rumah rusak ringan sudah bisa ditempati lagi.
"Dampaknya memang ada beberapa pipa untuk air yang rusak. Kalau makanan siap saji dan pakaian anak sudah diberikan," kata mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Madura, tersebut.
Di sisi lain, terkait penanganan kebakaran hutan di Situbondo, BPBD Jatim tidak hanya menurunkan tim saat peristiwa, namun mengawasinya secara serius karena rawan terjadi kebakaran.
"Saat ini kebakaran hutan sudah bisa dikendalikan dan dapat diminimalisasi. Syukurlah semua telah paham tugas masing-masing untuk mengantisipasi kalau terjadi kebakaran hutan sehingga tak sampai meluas," katanya.
BPBD Situbondo mencatat kebakaran hutan di Taman Nasional Baluran Kecamatan Banyuputih, sejak 19 Juli-10 September 2016 mencapai 55 hektare.
Hutan jati Taman Nasional Baluran Situbondo terbakar mencapai 55 hektare di antaranya pada 19 Juli wilayah Briu Hutan Baluran seluas 5,2 hektare dan 25 Juli seluas 3,1 hektare.
Pada 1 Agustus di wilayah Tekok Abu Hutan Baluran kembali terbakar seluas 6,1 hektare, kemudian 24 Agustus wilayah Unggahan Asam terbakar seluas 3,5 hektare, dan pada 4 September kebakaran semakin meluas ke wilayah Telogo dan Bis seluas 7,2 hektare.
Berikutnya, 6-7 September kembali terbakar di wilayah Bunutan, Pangarengan dan Paleran Petak 12 dengan total 21,7 hektare, selanjutnya kebakaran kembali terjadi di wilayah Paleran dan Telogo pada 9-10 September dengan luasan hutan terbakar 8,2 hektare. (*)