Jember (Antara Jatim) - DPRD Jember mendesak Pemerintah Kabupaten setempat untuk menstabilkan sejumlah harga bahan pokok yang mulai melambung tinggi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
"Kami minta Pemkab Jember segera mengambil langkah-langkah yang berani untuk menstabilkan harga bahan pokok yang terus merangkak naik karena sebenarnya stok komoditas bahan pokok itu cukup aman," kata Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi usai menggelar rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di ruangan Badan Musyawarah DPRD Jember, Jawa Timur, Senin.
DPRD Jember mengundang Badan Pusat Statitik; Bank Indonesia; Asisten II Pemkab Jember; Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan; Dinas Perindsustrian, Perdagangan dan ESDM; Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog Sub Divre XI Jember, dan Bagian Ekonomi Pemkab Jember terkait dengan upaya mengendalikan inflasi dan meningkatnya harga bahan pokok jelang Ramadhan.
"Harga lelang gula sebesar Rp11.500 per kilogram, namun kenyataan di lapangan harga gula di tingkat konsumen berkisar Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram, sehingga terjadi disparitas harga yang cukup jauh," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Ia mempertanyakan mahalnya harga gula di pasaran, sedangkan stok gula di gudang Pabrik Gula Semboro melimpah mencapai 1.677 ton, sehingga Pemkab Jember harus membuat sebuah kebijakan untuk menstabilkan harga gula tersebut.
"Kami mendesak Pemkab Jember segera melakukan operasi pasar yang diinisiasi oleh pemerintah kabupaten, bukan Pemprov Jatim. Paling tidak Pemkab Jember harus melakukan sinergi dengan Pemprov Jatim untuk melakukan operasi pasar guna menekan harga bahan pokok yang meningkat tajam," tuturnya.
Sedangkan untuk tingginya harga gula dan diluar kewajaran itu, Ayub mendesak Pemkab Jember untuk memutus mata rantai yang panjang dari produsen ke konsumen, agar tidak ada mafia gula yang melakukan spekulasi menaikkan harga gula secara sepihak.
"DPRD Jember juga meminta TPID melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi daerah, sehingga dapat dapat menjaga harga sejumlah komoditas tetap stabil," ujarnya.
Sementara Asisten II Pemkab Jember, M. Thamrin mengatakan stok bahan pokok di Kabupaten Jember cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.
"Saya tegaskan bahwa stok pangan di Jember lebih dari cukup dan aman, sehingga tingginya harga bahan pokok di pasaran bukan karena stok yang berkurang. Kami akan melakukan koordinasi secepatnya untuk mengambil sejumlah langkah-langkah menstabilkan harga bahan pokok di Jember," katanya.
Saat ini, lanjut dia, Pemprov Jatim bersama Bulog melakukan operasi pasar subsidi biaya angkut dengan komoditas yang dijual beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu dengan harga lebih murah di pasaran.
"Saya berharap dengan operasi pasar tersebut dapat menekan gejolak harga bahan pokok jelang Ramadhan, terutama harga gula yang melambung tinggi karena prioritas operasi pasar itu adalah gula pasir," tuturnya.(*)