Trenggalek (Antara Jatim) - Lebih dari 1.400 siswa SD se-Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat
menari turangga yaksa secara kolosal di taman alun-alun kota setempat
memperingati Hari Kebangkitan Nasional sekaligus jelang 100 hari
pemerintahan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
Antara di Trenggalek melaporkan, pementasan tarian turangga yaksa
masal yang berlangsung mulai pukul 13.30 WIB hingga 15.00 WIB mendapat
sambutan meriah warga setempat.
Acara digelar bersamaan dengan dimulainya Festival Rakyat
Trenggalek yang berlangsung mulai Jumat hingga Minggu (22/5) dan
disaksikan langsung oleh Bupati Emil yang menyempatkan belajar menari
tarian kuda lumping khas Trenggalek bersama sejumlah penari cilik.
"Tarian ini sepertinya sederhana namun ternyata sangat rumit dan
butuh keseimbangan serta konsentrasi tinggi," ujarnya di akhir
pementasan tari kolosal turangga yaksa.
Ia berharap tarian turangga yaksa yang menjadi kesenian khas Trenggalek terus dilestarikan.
Menurutnya, pembinaan sejak dini perlu dilakukan di semua wilayah
termasuk dengan melibatkan lembaga pendidikan formal mulai tingkat SD
hingga SMA agar tarian turangga yaksa dikenali oleh generasi muda
setempat.
"Saya berjanji untuk terus memperkenalkan seni-budaya Trenggalek
agar diakui dan bahkan dipelajari oleh pecinta seni-budaya daerah, baik
tingkat nasional maupun mancanegara," kata Emil.
Emil yang tampil mengenakan pakaian khas adat Jawa sebagaimana
ribuan penari cilik lain juga mengabarkan rencana kunjungan mahasiswa
Jepang ke Trenggalek untuk mempelajari tarian turangga yaksa.
"Kita semua patut berharap momentum itu bisa digunakan untuk
memperkenalkan adat-budaya Trenggalek ke dunia internasional," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Trenggalek Kusprigianto mengatakan kegiatan menari tarian turangga yaksa
sedianya diikuti oleh 3.000 siswa-siswi SD dari 14 kecamatan
se-Trenggalek.
Namun karena persiapan mepet, kata dia, jumlah peserta akhirnya dibatasi hanya 1.400-an siswa.
Dalam pementasan tari kolosal perdana tersebut, kata dia, ada tiga
kecamatan yang akhirnya tidak mengirimkan delegasi karena alasan jarak
jangkau wilayah yang terlalu jauh dari pusat kota, yakni dari Kecamatan
Panggul, Munjungan, serta Watulimo.
"Kami berharap kegiatan ini bisa digelar tiap tahun dan melibatkan
seluruh perwakilan siswa di tiap kecamatan," kata Kusprigianto. (*)
Ribuan Siswa Trenggalek Menari Kolosal Turangga Yaksa
Jumat, 20 Mei 2016 18:43 WIB
"Saya berjanji untuk terus memperkenalkan seni-budaya Trenggalek agar diakui dan bahkan dipelajari oleh pecinta seni-budaya daerah, baik tingkat nasional maupun mancanegara," kata Emil.