Sumenep (Antara Jatim) - Para petugas pencacah lapangan (PCL) Sensus Ekonomi 2016 yang ditugaskan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, untuk sementara telah menyelesaikan pendataan di 677 blok.
"Itu angka capaian sementara selama 10 hari pertama pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 (1-10/5). Se-Sumenep terdapat 1.739 blok Sensus Ekonomi 2016," kata Kepala BPS Sumenep, Suparno di Sumenep, Rabu.
BPS Sumenep merekrut 868 petugas lapangan yang terdiri atas 642 PCL dan 226 petugas pemeriksa lapangan (PML) untuk melaksanakan Sensus Ekonomi 2016.
Mereka ditugaskan mendata seluruh kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian di 1.739 blok Sensus Ekonomi 2016 selama sebulan (1-31/5).
"Untuk sementara sesuai laporan yang kami terima dari PCL, sejumlah pelaku usaha agak 'setengah hati' menerima kedatangan PCL dan selanjutnya mereka terkesan kurang terbuka," ujarnya.
Ia menduga pelaku usaha yang "setengah hati" itu beranggapan Sensus Ekonomi 2016 terkait dengan pendataan pajak usaha.
"Padahal, sensus ekonomi bertujuan untuk mengetahui kondisi riil usaha yang dijalankan para pelaku usaha. Data dari responden pun akan dijamin kerahasiaannya. Jangan khawatir," ucapnya.
Kendala teknis lainnya adalah keberadaan pemilik usaha yang berada di luar kota dan selanjutnya PCL hanya meminta data kepada para karyawan.
Di Sumenep, kata dia, Kecamatan Kota merupakan pusat kegiatan atau usaha ekonomi di luar sektor pertanian dan selanjutnya menjadi fokus perhatian BPS.
"Di Kecamatan Kota terdapat beberapa pasar dan itu menjadi wilayah pencacahan terluas. Pusat pertokoan juga berada di Kecamatan Kota. Kami merekrut 142 PCL untuk melakukan pendataan di Kecamatan Kota," ujarnya.
Suparno menjelaskan, PML bertugas memantau kinerja PCL setiap harinya untuk memastikan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 sesuai target.
"Secara teknis, mereka yang mengevaluasi kinerja para PCL. Ini untuk memastikan para PCL melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, karena masing-masing PCL sudah diberi porsi tanggung jawab," katanya. (*)
