Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur,
mengalokasikan anggaran pengadaan mebel dan peralatan elektronik untuk
gedung baru berlantai tujuh sebesar Rp3 miliar, di dalam APBD 2016.
"Pengadaan mebel dan peralatan elektronik untuk kelengkapan gedung baru sudah masuk tahap pengadaan," kata Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Bojonegoro Moch. Akhmadi, di Bojonegoro, Jumat.
Dengan
adanya pengadaan mebel dan peralatan elektronik itu, menurut dia,
gedung baru beralantai tujuh sudah bisa dimanfaatkan. Sebab, tahun lalu
pemkab juga sudah melengkapi mebel gedung dengan anggaran Rp2,7 miliar.
"Pengadaan mebel tahun ini untuk melengkapi kekurangan pengadaan mebel tahun lalu," ucapnya, menegaskan.
Sesuai rencana, lanjut dia, gedung baru berlantai tujuh itu, mulai akan dimanfaatkan pertengahan tahun ini.
"Dinas
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang akan pertama kali menempati
gedung baru, karena harus menata seluruh peralatan teknologi informasi
(TI) di jaringan pemkab," jelas dia.
Selain
pengadaan mebel, lanjut dia, juga dialokasikan anggaran Rp1 miliar untuk
biaya operasi gedung, di antaranya, untuk membayar listrik PLN, yang
besarnya bisa mencapai Rp150 juta per bulan.
"Wajar
kalau besarnya biaya rekening listrik mencapai Rp150 juta, sebab semua
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di jajaran pemkab menjadi satu di
gedung baru itu," katanya, menegaskan.
Sesuai
data, gedung baru pemkab berlantai tujuh dibangun PT Hutama Karya,
Jakarta, dengan biaya sebesar Rp92 miliar dari APBD 2014 dan 2015.
"Pemkab
juga berencana membangun gedung DPRD, yang masih dalam studi
perencanaan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Andi Tjandra,
menambahkan.
Namun, lanjut dia, pembangunan
gedung DPRD masih terhambat dengan berkurangnya target penerimaan dana
bagi hasil (DBH) migas di dalam APBD 2016, disebabkan turunnya harga
minyak dunia.
"Yang jelas pembangunan gedung DPRD tetap masuk dalam program," ucapnya. (*)