Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya menyatakan sekitar
34 persen sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Kota Surabaya
merupakan kantong plastik.
Kepala DKP Kota Surabaya Chalid Buhari, di Surabaya, Jumat,
mengatakan sekitar 400 ton sampah plastik perhari masuk di TPA Benowo.
Namun, partisipasi warga Kota Surabaya turut mengurangi peredaran sampah
yang masuk ke TPA tiap harinya.
"Sebenarnya program diet kantong plastik sudah disuarakan oleh Pemkot Surabaya sejak dahulu," katanya.
Menurut dia, Pemkot melalui Dinas Pendidikan memiliki program
kantin sehat. Selain itu, program Green and Clean, merdeka dari sampah
yang meraih partisipasi tinggi dari wargi juga turut mereduksi produksi
sampah setiap harinya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi
menambahkan, Pemkot Surabaya akan memasukkan syarat-syarat tentang
pengetatan kantong plastik saat pengusaha retail melakukan pengurusan
izin.
Menurut dia komitmen dari masyarakat dan pemilik retail adalah
syarat utama keberlangsungan kampanye diet kantong plastik ini.
"Kampanye ini juga merupakan salah satu cara Pemkot untuk menyambut
aturan dari Kementerian. Jangan sampai saat Peraturan Menteri (Permen)
keluar dan tiba-tiba memberikan sanksi, hal tersebut sangat tidak fair
bagi pemilik retail," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga berharap agar para pelajar
turut serta untuk berkampanye diet kantong plastik, karena kampanye
tentang lingkungan memang sangat efektif jika dimulai dari anak-anak.
Sementara itu, Komunitas Nol Sampah bersama beberapa komunitas yang
tergabung dalam gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik akan melakukan
kampanye kantong plastik berbayar saat pelaksanaan Car Free Day di Taman
Bungkul, pada Minggu (21/2). Dalam kampanye tersebut akan dibagikan
sebanyak 1.500 tas kain sebagai simbol perlawanan terhadap pengunaan
kantong plastik. (*)
34 Persen Sampah di TPA Benowo Kantong Plastik
Jumat, 19 Februari 2016 17:45 WIB
Sebenarnya program diet kantong plastik sudah disuarakan oleh Pemkot Surabaya sejak dahulu