Hong Kong, (Antara) - Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mendorong para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong untuk dapat menjadi pemandu wisata berbahasa Mandarin, di daerahnya masing-masing saat kembali ke Tanah Air, seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia.
Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan pada Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Supriadi kepada Antara di Hong Kong, Senin mengatakan, para BMI Hong Kong itu kan memiliki kemampuan bahasa Inggris dan/atau Kanton, jika ini diasah lebih profesional, maka mereka dapat menjadi pemandu wisata daerahnya bagi turis Tiongkok dan/atau Hong Kong, saat kembali ke Indonesia.
Terkait itu, lanjut dia, pihaknya akan mengadakan kerja sama dengan sekolah-sekolah pariwisata untuk melakukan pelatihan, pendampingan dan magang, bagi para TKI/BMI Hong Kong yang ingin mengembangkan potensi wisata daerah asalnya, antara lain dengan menjadi pemandu wisata berbahasa Mandarin/Kanton.
"Itu juga mendukung program pemerintah yang mentargetkan jumlah kunjungan turis Tiongkok dua juta orang per tahun. Namun, kita juga tahu belum banyak pemandu wisata berbahasa Mandarin/Kanton di Indonesia, terutama di daerah-daerah asal TKI," kata Supriadi.
Para TKI/BMI juga dapat mengembangkan potensi wisata daerahnya dengan mengembangkan kewirausahaan di bidang industri kecil produk unggulan daerahnya seperti makanan khas atau cinderamata unik asal daerahnya.
"Sehingga para TKI/BMI itu memiliki peran strategis untuk memajukan potensi pariwisata daerah asalnya. Tentu tidak semua daerah asal TKI/BMI memiliki potensi wisata, dan jika ada pun juga tidak sama. Terkait itu, secara paralel kami juga akan melakukan pemetaan terhadap daerah asal TKI/BMI, mana yang memiliki potensi wisata yang layak untuk dikembangkan dan mana yang belum," tutur Supriadi.
Tentang promosi pariwisata destinasi dimaksud, ia mengatakan, promosi akan dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait. "Kalau TKI/BMI itu kan pelaku teknis di masing-masing daerah asalnya. Kita rancang secara menyeluruh, sehingga daerah maju, TKI/BMI ketika kembali ke daerah juga sejahtera," kata Supriadi.
Berdasar data Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2013 disebutkan jumlah pelancong Negeri Panda yang berwisata ke Indonesia tercatat 807.429 orang. Jumlah itu meningkat menjadi 926.750 orang pada 2014.(*)
Kemendes Dorong TKI jadi Pemandu Wisata Mandarin
Senin, 7 Desember 2015 13:41 WIB
Hong Kong, (Antara) - Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mendorong para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong untuk dapat menjadi pemandu wisata berbahasa Mandarin, di daerahnya masing-masing saat kembali ke Tanah Air, seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia.
Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan pada Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Supriadi kepada Antara di Hong Kong, Senin mengatakan, para BMI Hong Kong itu kan memiliki kemampuan bahasa Inggris dan/atau Kanton, jika ini diasah lebih profesional, maka mereka dapat menjadi pemandu wisata daerahnya bagi turis Tiongkok dan/atau Hong Kong, saat kembali ke Indonesia.