Jember (Antara Jatim) - Sebanyak dua tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi korban kapal tenggelam di perairan Sabak Berenam, Selangor, Malaysia, pada Kamis (3/9) sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
"Memang benar ada dua TKI asal Jember yang menjadi korban kapal tenggelam di Malaysia yakni Mura'i dan Ponijan, keduanya warga Kecamatan Panti," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jember, Sugeng Heri Mulyono, di Jember, Selasa.
Menurutnya, jenazah Mura'i akan diterbangkan dari Kuala Lumpur Malaysia ke Indonesia pada Selasa sekitar pukul 18.00 waktu setempat dan diprediksi tiba di Bandara Juanda Surabaya pada Rabu (9/9) pagi.
"Sedangkan untuk korban Ponijan masih dalam proses administrasi pengeluaran jenazah di Malaysia dan belum tahu kapan diterbangkan ke Indonesia, namun kami berharap kedua jenazah TKI asal Jember diterbangkan secara bersamaan," tuturnya.
Pihak Disnakertrans Jember, lanjut dia, akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) untuk proses pemulangan kedua jenazah ke rumah duka di Desa Serut dan Desa Suci, Kecamatan Panti.
"Petugas Disnakertrans Jember akan berangkat ke Bandara Juanda Surabaya nanti malam untuk berkoordinasi dengan BNP2TKI terkait dengan pemulangan jenazah TKI korban kapal tenggelam ke rumah duka di Jember," paparnya.
Berdasarkan data Disnakertras Jember, dua TKI Ponijan dan Mura'i tersebut merupakan buruh migran yang tidak resmi atau ilegal karena berangkat tanpa prosedur sesuai dengan ketentuan dan tanpa pemberitahuan ke instansi terkait.
Sementara anak Ponijan, Ningsih mengatakan bapaknya sempat menelpon sebelum naik kapal dan selanjutnya tidak mengetahui kalau kapal yang dinaiki bapaknya tenggelam di Selangor Malaysia.
"Kami baru mendapat informasi dari pihak Disnakertrans Jember yang mengabarkan kalau bapak saya jadi korban kapal tenggelam di Malaysia," katanya.
Ia berharap jenazah bapaknya segera dibawa ke Jember karena pihak keluarga sudah menyiapkan pemakaman untuk korban Ponijan.
"Pihak keluarga juga sudah menggelar tahlil sejak Senin (7/9) malam setelah mendapat informasi kalau jenazah bapak sudah ditemukan," tuturnya.(*)