Polres Pamekasan Tangkap Pembacok Siswa Hingga Tewas
Rabu, 8 Oktober 2014 21:39 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Polres Pamekasan, Jawa Timur, berhasil menangkap pelaku pembacokan siswa SMK Negeri I Pamekasan yang terjadi Senin (6/10) hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Pelaku yang berhasil kami tangkap dua orang," kata Kasubag Humas Polres AKP Mariyatun di Pamekasan, Rabu.
Kedua pelaku itu masing-masing berinisial "AR" dan "AF", warga Desa Talango, Kecamatan Proppo, Pamekasan.
Menurut Mariyatun, dengan tertangkapnya dua orang itu, maka pelaku pembacokan kini tinggal dua orang lagi, sebab berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku semuanya empat orang.
"Jadi dua pelaku lainnya masih kami kejar," terang Mariyatun.
Siswa SMK Negeri 1 Pamekasan yang menjadi korban pembacokan gerombolan preman ini bernama Sofyan Nofabriyanto alias Febri (19) warga Desa Pegantenan, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.
Peristiwa itu terjadi Senin (6/10) siang sekitar pukul 13.00 WIB, saat korban hendak pulang ke rumahnya. Kala itu, ada teman sekolahnya yang berkelahi dengan siswa sekolah lain, dan Febri berupaya melerai perkelahian itu, namun justru yang bersangkutan dibacok dengan senjata tajam.
Namun menurut polisi, korban memang telah diincar sepulang dari sekolah dan sesampainya di Jalan Pintu Gerbang depan SMK Negeri 3 Pamekasan ia langsung dihentikan oleh segerombolan. Saat itu, korban bersama temannya langsung dibacok dengan menggunakan senjata tajam.
"Febri ini terkena punggungnya, sedangkan temannya yang bernama Achmad Labiuddin terluka di bagian pahanya," terang Mariyatun.
Saat kejadian, korban bersama dua orang temannya, yakni Achmad Labiuddin juga siswa SMK Negeri 1 Pamekasan dan seorang lagi bernama Risgandi, siswa SMK Negeri 2 (dulu STM).
Akan tetapi dari tiga orang itu, hanya dua yang menjadi sasaran pembacokan preman, sedangkan Risgandi selamat.
Hasil penyidikan sementara yang dilakukan petugas kepada dua pelaku pembacokan itu, yakni "AR" dan "AF", kasus itu berawal dari kekisruhan saat aksi balapan sepeda motor di malam hari yang digelar di depan Jalan Kabupaten di depan Pendopo Pemkab Pamekasan beberapa hari sebelumnya.
Bupati Pamekasan memang memperbolehkan para pemuda menggelar balapan di depan pendopo pemkab, dengan alasan, karena sampai saat ini pemkab belum bisa menyediakan tempat khusus balapan bagi kalangan remaja dan pelajar di Pamekasan. (*)