Akademisi: Unjuk Rasa Polisi Fenomena Baru
Selasa, 7 Oktober 2014 19:04 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Unjuk rasa yang dilakukan anggota Polres Pamekasan, Jawa Timur, terhadap pimpinannya merupakan fenomena baru dan menunjukkan bahwa sistem komando di internal polisi lemah, kata akademisi dari Universitas Madura (Unira) Pamekasan Abu Bakar Basyarahil.
"Saya juga kaget dengan kejadian itu, apalagi aksi yang mereka lakukan tidak hanya sekadar berunjuk rasa, tapi juga menyegel rumah dinas pimpinannya yang selama ini tidak pernah terjadi di lembaga yang menerapkan sistem komando ini," katanya kepada Antara di Pamekasan, Selasa.
Dosen ilmu politik yang juga Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Unira Pamekasan ini menyatakan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan terjadinya perubahan mendasar khususnya terkait unjuk rasa yang di Mapolres Pamekasan.
Pertama, kuatnya gesekan sipil terhadap Polres Pamekasan, sehingga cara pandang dan pola sikap berpengaruh terhadap anggota polisi yang ada di lembaga itu dan hal ini menyebabkan terjadinya proses yang ia sebut dengan "sipilisasi".
Sehingga gesekan sipil yang kuat itu lambat laun mengurangi pada sistem yang telah tertata mapan di institusi polres.
Akibat dari kuatnya gesakan sipil tersebut, menurut Abu Bakar, akan terjadi hal kedua, yakni lemahnya sistem komando yang selama ini telah terbangun, sehingga protes atas kebijakan yang dinilai tidak searah, menjadi sesuatu yang niscaya dilakukan.
Sejak Polri terpisah dari TNI, katanya, institusi ini memang lebih membuka diri dalam membangun komunikasi dengan masyarakat, sehingga wajar apabila sedikit banyak akan terpengaruh pada sipil dan diakui atau tidak, pola kepemimpinan juga terlihat sedikit berbeda.
"Kapolri bisa tetap bersikukuh pada identitas lama, tapi kuatnya gesekan sipil dan lemahnya sistem komando juga harus dipertimbangkan," kata Abu Bakar.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini lebih lanjut menjelaskan, unjuk rasa anggota polisi di Pamekasan ini memang tidak mencerminkan sikap perilaku semua anggota Polri di Indonesia.
Namun dua hal itu setidaknya juga terjadi di berbagai institusi Polri lain di Indonesia. Pada institusi TNI, dua hal ini masih terjaga dengan baik. "Jadi isolasi kelembagaannya masih tertata dengan baik dan sistem komando masih sangat dominan, meski akhir-akhir TNI juga berupaya untuk berbaur dengan sipil," katanya. (*)