Pemprov Jatim Alokasikan Rp500 Miliar Bangun JLS
Minggu, 17 Agustus 2014 21:32 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan dana sebesar Rp500 miliar yang akan digunakan untuk proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan menyusul dihentikannya pemberian bantuan dari pusat.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu, mengatakan, alokasi dana tersebut diambilkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur.
"Pusat telah menghentikan pendanaan untuk pembangunan JLS tersebut, dan selanjutnya Provinsi Jawa Timur yang akan melanjutkan dengan menggunakan dana dari APBD," katanya.
Ia mengemukakan, pemerintah pusat terpaksa menghentikan pemberian alokasi dana tersebut dikarenakan sudah tidak ada dana lagi yang bisa digunakan.
"Pemerintah pusat tidak punya uang, proyek JLS sudah tidak diberi kucuran dana lagi," katanya.
Ia menyebutkan, tahun sebelumnya, pemerintah pusat masih mengucurkan dana untuk JLS. Namun, untuk tahun ini tidak ada sama sekali, seluruh pembiyaan proyek dibiayai oleh APBD Jawa Timur.
"Sekarang memang masih ada dari bantuan dari pusat tapi hanya untuk perbaikan jembatan saja, Itupun nilainya sangat rendah, bukan untuk propyek secara keseluruhan JLS," katanya.
Ia mengatakan, karena tidak ada dana dari pusat, maka APBD Jatim kini menganggarkan sebesar Rp500 miliar yang dibagai dalam beberapa tahapan.
"Dana tersebut untuk perbaikan serta penamabahan lebar jalan yang awalnya enam meter kini ditambah menjadi tujuh meter sehingga kendaraan bisa leluasa jalan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya tidak mengetahui alasan pemerintah pusat menghentikan pendanaan untuk JLS.
Namun, kata dia, informasi yang diterima Pemerintah Pusat banyak dana dana dialihkan ke provinsi lain seperti untuk perbaikan jalan di trans Sumatera atau Kalimantan.
"Pemprov Jatim tidak bisa berbuat banyak saat dihentikan pendanaan itu. Namun, upaya negoisasi terus dilakukan agar proyek JLS tetap bisa berlangsung sesuai keinginan masyarakat Jatim," katanya.
Gubernur bisa memahami kesulitan yang dihadapai pemeritah pusat. Apalagi, beberapa waktu lalu semua anggaran dikepras 20 persen, sudah tentu makin menyulitkan Pemprov Jatim mendapatkan dana untuk JLS.
"Tapi tidak apa apa, proyek tetap akan jalan terus. Ini untuk memperlancar roda ekonomi khususnya daerah Malang dan sekitranya sampai Pacitan," katanya.(*)