Wali Kota Surabaya Pesan Mobil Listrik ITS
Selasa, 6 Mei 2014 18:49 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung memesan Mobil Listrik Nasional (Molina) buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mobil dinas saat menyambut kedatangan Molina ITS di Tugu Pahlawan, Surabaya, Selasa sore.
"Saya bangga atas prestasi Arek-arek Surabaya, saya ingin naik mobil listrik yang merah untuk mobil dinas, jadi saya pesan buatan pertama," katanya saat menyambut kedatangan dua Molina ITS yakni EZZY ITS ver 1.0 (putih) dan EZZY ITS ver 1.1 (merah) yang telah melakukan 'Tour de Java' Jakarta-Surabaya pada 2-6 Mei.
Di hadapan Rektor ITS Prof Tri Yogi Yuwono dan ratusan pelajar SMA/SMK di Kota Pahlawan serta puluhan mahasiswa ITS, ia mengaku langsung tertarik saat menyaksikan desain mobil listrik yang tidak kalah "cantik" dengan buatan negara-negara maju.
"Itu (Molina) merupakan sesuatu yang sudah lama saya impikan, sejak kita meluncurkan Eco City, maka saya bermimpi, kapan bisa mewujudkan Eco City Car," kata pejabat yang juga alumni Jurusan Arsitektur ITS Surabaya itu.
Oleh karena itu, ia berharap uji coba yang sudah sukses dilakukan Molina dengan "Tour de Java" yang menempuh jarak 700-800 kilometer dari Jakarta ke Surabaya itu tidak berhenti, karena masyarakat Surabaya menunggu karya mahasiswa ITS yang sudah teruji memiliki prestasi bukan hanya nasional, melainkan internasional.
Selain ingin memiliki mobil dinas jenis "Molina" dan memimpikan "Eco City Car" untuk warganya, Risma juga langsung meminta Molina dipotret dengan Tugu Pahlawan sebagai latar belakang untuk simbol "kepahlawanan" masa kini dari "Arek-Arek" ITS Surabaya. "Nanti, saya jadikan cover kalender Pemkot Surabaya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor ITS Prof Tri Yogi Yuwono mengaku sempat berdebar-debar saat melepas keberangkatan Molina ITS. "Saya was was, apakah Molina bisa berhasil melakukan uji coba dari Jakarta ke Surabaya, ternyata bisa, alhamdulillah," katanya.
Menurut dia, keinginan Wali Kota Surabaya untuk memiliki "Eco City Car" atau keinginan masyarakat Indonesia untuk memiliki Molina itu bisa terwujud bila ITS diberi kesempatan untuk mengembangkan Molina lebih lanjut.
"Secara teknis, kita sudah mampu menguasai teknologi Molina dan membuatnya, tapi kita masih belum mampu membuat baterai dan motor sendiri. Kalau keinginan kita melanjutkan riset Molina itu disetujui, maka kita akan berusaha menguasai teknologi baterai dan motornya," katanya.
Secara terpisah, siswa SMAN 6 Surabaya, Sebastian, mengaku bangga dengan mobil listrik buatan mahasiswa ITS, karena hal itu menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia untuk bersaing dengan negara lain. "Kalau Malaysia punya Proton, maka kita punya Ezzy," katanya.
Siswa kelas XI itu berharap Molina "Ezzy" bisa mendunia namanya, sehingga nama ITS, nama Kota Surabaya, dan nama Indonesia pun akan mendunia pula. "Kalau membuatnya bisa, tentu untuk memproduksinya juga sangat bisa," katanya.
Dalam penyambutan yang dimeriahkan dengan komedian Cak Lontong yang juga alumni ITS dan penampilan "ITS Jazz" itu, Rektor sempat menyerahkan buku "Inova Mobil Karya ITS: 24 Generasi 23 Karya (1989-2013)" kepada Wali Kota Surabaya. (*)