Mendikbud: soal Mobil SMK-Molina tidak terkait Politik
Minggu, 4 Mei 2014 14:11 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan bahwa pernyataannya tentang mobil SMK dan mobil listrik nasional (Molina) tidak terkait dengan persoalan politik sama sekali, kecuali faktor teknologi semata.
"Saya ingin menegaskan kembali tentang pernyataan saya terkait mobil SMK dan Molina. Tidak ada niat apa pun ketika saya bicara itu saat pameran dan peluncuran Molina pada 2 Mei lalu, tapi saya paham tahun ini tahun politik," katanya dalam rilisnya, Minggu.
Dalam pernyataan sikap yang diterima Antara dari staf khusus Mendikbud, Sukemi, Nuh menduga ada pihak-pihak yang mencoba untuk sengaja memberi makna lain dan memperluas persoalan di luar konteks teknologi.
"Saya memahami itu karena sekarang tahun politik. Itu sebabnya saya perlu meluruskan dan menegaskan apa yang saya sampaikan agar tidak disalahpahami," kata mantan Rektor ITS Surabaya itu.
Menurut Nuh, ungkapannya tentang mobil SMK dan Molina tidak lain untuk menjelaskan dua konsep pengembangan yang berbeda. Mobil SMK itu konsepnya merakit atau "assembling" dari komponen-komponen yang sudah ada tanpa melalui riset.
"Lain halnya dengan Molina yang berbasis pada riset untuk menguasai teknologinya, jadi keduanya memiliki konsep yang berbeda, karena konsep satunya hanya merakit, sehingga jika akan diproduksi secara massal masih membutuhkan kajian-kajian," tuturnya.
Namun, Molina yang diawali dengan riset, maka "platfom" cukup jelas dalam konsepnya, sehingga ke depan jika akan diproduksi massal akan nisbi lebih mudah. "Itu yang ingin saya sampaikan, tidak kurang dan tidak lebih," ucapnya.(*)