Bupati-Wabup Lumajang Pantau Aktivitas Gunung Semeru
Selasa, 4 Februari 2014 16:03 WIB
Lumajang (Antara Jatim) - Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar dan As'at Malik, bersama rombongan forum pimpinan daerah memantau aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut.
Rombongan Bupati Lumajang tersebut memantau aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur yang berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.
"Pak Bupati bersama rombongan ingin mengetahui langsung tentang aktivitas Gunung Semeru karena aktivitas beberapa gunung api di Indonesia kini mulai meningkat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Rochani.
Bupati Sjahrazad juga melihat langsung alat seismograf digital dan manual yang merekam aktivitas kegempaan Gunung Semeru, serta melhat peta terdampak letusan Semeru yang terpasang di ruangan PPGA Semeru di Gunung Sawur.
"Petugas PPGA Semeru memberikan penjelasan terkait dengan aktivitas Gunung Semeru yang statusnya masih Level II atau Waspada, sehingga masyarakat tidak boleh melakukan aktivitasnya dalam radius 4 kilometer dari kawah Jonggring Saloko," paparnya.
Menurut dia, pihaknya selalu berkoordinasi dengan petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur untuk mengetahui aktivitas gunung yang berada di perbatasan Lumajang-Malang itu karena disana dapat terpantau melalui seismograf.
"Bupati bersama rombongan juga memantau kesiapan petugas di posko aju Sumberwuluh, apabila terjadi bencana sewaktu-waktu di lereng Gunung Semeru," katanya.
Pemkab Lumajang menyiapkan dua skenario untuk penanganan bencana Semeru yakni penanganan terhadap ancaman erupsi dan penanganan lahar dingin di sejumlah kawasan yang menjadi daerah rawan bencana akivitas gunung api tersebut.
Data di BPBD tercatat sebanyak enam kecamatan yang berada di lereng Gunung Semeru masuk zona merah bahaya Semeru dan merupakan daerah yang harus waspada terhadap ancaman lahar dingin Semeru yakni Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian, dan Pronojiwo.
"Sebanyak 26 desa yang tersebar di enam kecamatan tersebut merupakan daerah rawan bencana Semeru dengan jumlah penduduk sebanyak 36 ribu jiwa," ucap Rochani yang juga mantan Camat Yosowilangun itu.(*)