Polisi Masih Kesulitan Ungkap Kematian Singa KBS
Sabtu, 11 Januari 2014 14:58 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Aparat kepolisian masih kesulitan mengungkap kasus kematian singa bernama Michael di Kebun Binatang Surabaya, Selasa (7/1) yang dinilai tidak wajar, karena hanya mengandalkan keterangan-keterangan dari sejumlah saksi.
"Kami masih melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini dan fokus terhadap saksi berkompeten dan betul-betul fokus mengarah ke kejadian sebenarnya," ujar Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Setija Junianta ketika ditemui di Surabaya, Sabtu.
Ia sangat menyayangkan kondisi kandang singa berusia 2,5 tahun itu yang menjadi tempat kejadian karena sudah bersih dan rusak, sehingga aparat tidak bisa melakukan olah tempat kejadian perkara secara maksimal.
"Malah sudah bukan tidak steril lagi, tapi lokasinya sudah rusak. Ini yang sangat kami sayangkan, sehingga polisi hanya mengandalkan saksi-saksi di lapangan," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Barat tersebut.
Kendati demikian, pihaknya tidak akan berhenti mengusut kasus ini. Menurut dia, kematian satwa langka yang dinilai agak aneh ini menjadi perhatian khusus dan pihaknya yakin segera mengungkapnya.
Setija Junianta juga mengimbau kepada pengelola KBS dan Pemerintah Kota Surabaya untuk memasang sejumlah kamera tersembunyi atau cctv di beberapa titik. Hal ini dinilai sangat penting untuk mengetahui segala sesuatunya serta melindungi satwa dari tangan-tangan oknum tak bertanggung jawab.
"Berikutnya, harus ada 'cctv' yang dipasang di sejumlah titik agar tidak ada lagi satwa yang mengalami kejadian serupa. Semoga singa ini menjadi yang terakhir," kata dia.
Meski kematian Michael diyakini karena ulah oknum tertentu, namun pihaknya mengaku belum bisa menyimpulkannya. Mantan Kapolres Sidoarjo itu juga menganalisa sebagai orang awam setelah mengetahuinya di media massa, kematian singa tersebut memang agak aneh.
"Tapi ini hanya analisa sebagai orang awam lho. Jangan dijadikan sebagai argumentasi untuk justifikasi polisi untuk mengungkap kasus ini," kata perwira menengah berpangkat tiga melati di pundak itu.
Pihaknya juga mengaku saat ini tengah mengumpulkan sejumlah bukti dan informasi dari sekitar lokasi kejadian, serta bekerja sama dengan tim dari Kementerian Kehutanan terkait kematian singa Afrika itu. (*)