Wisnu Sakti Mundur Dari Wakil Ketua DPRD Surabaya
Jumat, 10 Januari 2014 16:04 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Wisnu Sakti Buana menyatakan diri akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya pada pekan depan menyusul SK pengangkatannya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya dipastikan turun Senin (13/1).
"Rencana begitu, cuma ini saya masih di Jakarta sampai Selasa (14/1)," kata Wisnu Sakti Buana kepada Antara saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat.
Menurut dia, berita terakhir yang diterimanya dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebutkan bahwa SK pengangkatan Wakil Wali Kota Surabaya baru bisa diambil oleh Pemerintahan Provinsi Jatim pada Senin (13/1).
"Aturannya memang yang mengambil Pemprov Jatim," katanya.
Saat ditanya soal kedatangannya ke Kemendagri pada Kamis (9/1), Wisnu membantahnya. Wisnu mengatakan bahwa dirinya ke Jakarta bukan ke Kemendgari, melainkan ada urusan partai.
Soal penggantinya sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya, Wisnu mengatakan soal itu masih dibahas di DPP PDIP. "Keputusan mutlak ada ditangan DPP," ujar Wisnu yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya.
Saat ditanya apakah dirinya punya hak untuk merekomendasikan siapa yang akan menggantikannya, Wisnu yang terpilih secara aklamasi sebagai Wakil Wali Kota Surabaya menggantikan Bambang Dwi Hartono dengan diplomatis mengatakan tidak punya hak untuk itu. "Itu semua terserah DPP," katanya.
Begitu juga saat ditanya condong kemana di antara nama-nama penggantinya seperti Ketua Fraksi PDIP Syaifudin Zuhri, Ketua Komisi A DPRD Surabaya Armudji, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, anggota Komisi C DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan anggota dari Fraksi DPIP lainnya, Wisnu tidak menanggapinya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono membenarkan jika Wisnu akan mundur dari jabatannya dalam pekan depan. "Saya diminta membuat surat pengunduran pak Wisnu, rencananya Senin (13/1) depan," katanya.
Adi mengatakan setelah Wisnu mundur akan terjadi perombakan jabatan baik di unsur pimpinan DPRD, fraksi maupun komisi. "Pasti ada perombakan, tunggu saja," katanya. (*)