Presiden Kukuhkan 44 Pengurus LVRI
Senin, 22 Juli 2013 15:41 WIB
Oleh Syaiful Hakim
Jakarta, (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengukuhkan 44 orang Pengurus Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) masa bakti 2012-2017, di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, CIlangkap, Jakarta Timur, Senin.
"Dengan ini saya kukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat LVRI dan Dewan Pertimbangan Pusat LVRI untuk masa bakti tahun 2012-2017," kata Presiden Yudhoyono saat mengukuhkan 44 pengurus LVRI itu.
Pengukuhan kepengurusan baruitu yang diketuai oleh Letjen (Purn) TNI Rais Abin itu berdasarkan Keputusan Presiden RI No 26/M Tahun 2013.
LVRI adalah organisasi kemasyarakatan yang merupakan satu- satunya wadah dan sarana perjuangan bagi segenap veteran RI, yang dibentuk berdasarkan persamaan kehendak, bidang kegiatan, profesis dan fungsinya dalam pewarisan nilai-nilai juang 1945, pembangunan nasional dan pertahanan dan keamanan nasional.
Visi LVRI menjadikan LVRI yang solid dan bersatu, yang berpegang teguh pada Kode Kehormatan Panca Marga, konsisten terhadap perjuangan yang tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan peembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Misi LVRI sendiri yakni secara terus menerus meningkatkan harkat dan martabat seluruh veteran RI sebagai pejuanag, pembela dan penegak NKRI yan diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 serta berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, LVRI aktif dalam meningkatkan kesejahteraan anggota pembinaan generasi muda sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dalam wadah NKRI serta meningkatkan persahabatan antarbangsa dengan terwujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dalam kepengurusannya, LVRI diketuai Letnan Jendral TNI (purn) Rais Abin. Untuk Wakil Ketua Umum I dan II dijabat Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo dan Letnan Jenderal TNI (purn) Arie Sudewo. Untuk Sekjen dijabat Marsekal Muda TNI (purn) FX Soejitno.
Acara pengukuhannya itu, juga dihadiri Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono beserta istri Herawati Boediono, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. (*)