Indonesia Tolak Dijadikan Pasar Oleh Negara Maju
Selasa, 9 April 2013 12:49 WIB
Surabaya (Antara) - Deputi Bidang Jaringan Iptek Kementerian Riset dan Teknologi RI Amien Subandrio menekankan pentingnya alih teknologi, karena negara berkembang seperti Indonesia menolak dijadikan pasar atau tempat investasi oleh negara maju.
"Jangan sampai itu terjadi. Alih teknologi dan pengetahuan dari negara maju ke negara berkembang harus dilakukan. Ini yang paling penting," katanya dalam APEC SOM II "Policy Partnership on Science Technology and Innovation" (PPSTI) di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, alih teknologi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapasitas negara berkembang sehingga tingkatannya menjadi sama dengan negara maju.
Kebijakan teknologi Indonesia termuat dalam dalam tujuh bidang fokus di antaranya pertanian dan ketahanan pangan, energi, kesehatan dan obat, ICT, transportasi, pertahanan dan teknologi.
"Itu yang kita tawarkan dalam forum ini," katanya.
Selain itu, lanjut dia, ada fokus yang memberikan porsi yang lebih besar kepada peran laut atau maritim, mengingat wilayah Indonesia hampir 70 persen merupakan perairan.
"Dengan kelebihan itu, Indonesia bisa menarik manfaat dengan kegiatan ini," katanya.
Amien menjelaskan bahwa PPSTI merupakan bidang yang sangat penting bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya, karena PPSTI berguna untuk menfasilitasi alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
"Ke depan merupakan era keterbukaan, sehingga kalau semua dibuka dan satunya dalam keadaan lemah, sehingga otomatis akan terjadi ketidakseimbangan," katanya.
Dengan adanya alih teknologi, lanjut dia, pihaknya berharap kemampuan Indonesia meningkat dan target menuju negara berbasis inovasi pada 2025 akan tercapai.
"Target Indonesia berbasis inovasi akan tercapai karena kita sudah punya proyeksi," katanya.
Sementara itu, Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menegaskan bahwa Indonesia sekarang dilirik oleh banyak negara lain.
"Jadi, kalau negara lain bekerja sama dengan Indonesia, saya tidak ingin investasi saja dan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam negeri, tapi mereka menekankan alih pengetahuan. Kalau perlu memproduk bersama, itu yang kita tekankan baru-baru ini," katanya. (*)