Penderita DB di RSUD Kabupaten Madiun Meningkat
Minggu, 17 Maret 2013 16:51 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Jumlah penderita atau pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meningkat signifikan selama musim penghujan awal tahun 2013.
Data RSUD Caruban Kabupaten Madiun mencatat, selama bulan Januari hingga pertengahan Maret 2013 jumlah pasien DBD telah mencapai 100 orang lebih.
"Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan pada medio yang sama di tahun 2012 yang hanya mencapai 70 pasien," ujar Humas RSUD Caruban Kabupaten Madiun, Trimo, Minggu.
Pihaknya memprediksi jumlah penderita demam berdarah di rumah sakit setempat akan terus meningkat seiring masih berlangsungnya musim penghujan.
Menurut dia, para penderita tersebut didominasi oleh anak-anak. Namun, meski mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pihaknya menjamin tidak terjadi "over load" atau kelebihan kapasitas. Sebab, rumah sakit telah menyiapkan beberapa ruangan perawatan, di antaranya ruangan Unit Gawat Darurat (UGD), ruang Palem, dan ruang Bougenvil.
Sementara, Dokter Spesialis Anak RSUD Caruban, dr Rony Ap.Tamba Spa, mengatakan, peningatan jumlah kasus demam berdarah tersebut dipicu oleh banyaknya genangan air yang dapat digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk "Aedes Aegypti" sang penyebar virus demam berdarah.
"Tiap hari pasti ada pasien yang masuk dan dirawat di RSUD Caruban akibat demam berdarah sejak musim penghujan berlangsung," ujar dr Rony.
Menurut dokter, gejala yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi yang berlangsung 3-8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Sedangkan, pengobatan demam berdarah sebenarnya bersifat suportif dan simtomatik, artinya tidak memerlukan obat khusus seperti antivirus. Yang paling ditekankan adalah pemberian nutrisi dan hidrasi alias makan dan minum yang cukup.
"Lebih ditekankan untuk minum yang banyak guna mengatasi efek kebocoran plasma darah dan meningkatkan jumlah trombosit. Setidaknya, memenuhi kebutuhan cairan harian per harinya," terang Rony.
Pihaknya menambahkan, untuk mencegah penyebaran penyakit DB, masyarakat tetap harus menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat diimbau rajin melakukan pemberatasan sarang nyamuk, sebab, cara itu yang paling efektif untuk membasmi jentik agar tidak tumbuh menjadi nyamuk. (*)