Surabaya - Sekitar 150 pelajar dari berbagai sekolah di Surabaya dalam rangka memperingati Hari Ibu menggelar konser orkestra di trotoar di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Sabtu sore.
"Selain peringatan Hari Ibu, konser ini sebagai peringatan bulan antikekerasan terhadap perempuan dan anak. Kami juga ingin mengajak masyarakat instropeksi diri menjelang akhir tahun," ujar Ketua Panitia Abigail Yuri, kepada wartawan.
Konser bertajuk "Baktiku untuk Ibu, Baktiku untuk Anak Negeri" ini dikemas dalam bentuk konser musik dan berbagai kesenian, seperti orkestra, band, vokal grup, teaterikal, pembacaan puisi, seni lukis dan sebagainya.
Siswa kelas XII SMA Kristen Pirngadi tersebut mengatakan, di sela konser trotoar juga dilakukan kegiatan amal yakni meminta sumbangan ke pengendara jalan serta warga yang menonton, yang hasilnya akan disumbangkan ke yayasan panti jompo.
"Kami juga menerima sumbangan berupa buku bacaan atau pelajaran yang nantinya diberikan kepada siswa di Nabire, Papua. Ini sebagai bentuk kepedulian siswa di Surabaya membantu teman-teman di daerah pelosok. Sampai saat ini sudah 1.500 buku dan akan kami serahkan pada Februari 2013," katanya.
Konser orkestra di trotoar ini juga merupakan kali pertama digelar oleh gabungan siswa-siswi sekolah di Surabaya.
Tampil sebagai pembuka, penampilan siswa "Multiple Intellegences School" yang membawakan tiga buah lagu, yakni berjudul Laskar Pelangi, Rek Ayo Rek, dan Iwak Peyek.
Kemudian berturut-turut tampil band dari SMP Gracia, vokal grup dari SMAK Pirngadi, serta penampilan band SMA Negeri 4 Surabaya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya Isa Ansori mengaku bangga dengan kegiatan yang ditunjukkan ratusan siswa. Menurut dia, konsep konser orkestra di trotoar merupakan ide cemerlang untuk mengajak siswa semakin dekat dengan masyarakat, sekaligus merasakan belajar di luar ruangan.
"Biasanya mereka berlatih dan tampil di dalam ruangan. Kali ini mereka di luar, apalagi di pinggir jalan. Apalagi musik yang ditampilkan berupa orkestra, sehingga jarang dinikmati oleh masyarakat di pinggir jalan," tuturnya.
Ia juga mengatakan, trotoar merupakan ruang terbuka yang bisa dinikmati siapa saja. Sehingga siswa yang tampil bisa meluapkan ekspresinya sesuai keinginan karena lebih memiliki ruang gerak.
"Ini juga melatih kepekaan sosial anak terhadap masyarakat. Pemerintah Kota Surabaya harus menindaklanjutinya dan lebih membebaskan anak mengembangkan bakatnya," kata Isa yang juga selaku Koordinator Hotline Pendidikan tersebut.(*)
150 Pelajar Surabaya Konser Orkestra di Trotoar
Sabtu, 22 Desember 2012 16:43 WIB
_22122012162710.jpg)