Persik Kediri terpaksa pindah ke Gresik untuk memanfaatkan Stadion Gelora Joko Samudro, ketitka melawan Persebaya dalam laga Super League pekan kedua belas.
Ketua Panitia Pelaksana Persik Kediri Tri Widodo mengatakan pemindahan venue pertandingan antara Persik dan Persebaya dilakukan karena tidak mendapatkan perizinan keamanan dari polisi.
"Karena tidak mendapatkan izin keamanan dari pihak kepolisian Polres Kediri Kota, maka memang sangat disayangkan Persik Kediri harus bermain di luar Stadion Brawijaya Kota Kediri," kata Tri di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, keputusan tersebut sudah final sehinggga laga dipastikan berlangsung di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
"Sebenarnya sangat disayangkan, mengingat Persik Kediri saat ini tengah membutuhkan dukungan penuh suporter Persikmania untuk dapat mengangkat motivasi pemain maupun pelatih, sekaligus memperoleh poin maksimal saat menghadapi Persebaya Surabaya," kata Tri.
Kepastian pindah lokasi tertuang dalam circular terbaru Super League yang ditanda tangani Direktur Kompetisi I League Asep Saputra.
Awalnya, pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri. Namun rekomendasi keamanan tidak turun sehingga manajemen Persik Kediri harus mencari venue pengganti.
Hasil rapat koordinasi risk assessment Stadion Brawijaya Kediri di Polres Kediri Kota, pertandingan lanjutan Super League ini tidak mendapatkan persetujuan untuk digelar di Stadion Brawijaya.
Hasil risk assessment menunjukkan tingkat kelayakan stadion hanya 42,8 persen, di bawah ambang batas minimal 60 persen untuk penyelenggaraan pertandingan kompetisi liga.
Waktu pertandingan tetap pada jadwal semula, 7 November 2025 pukul 19.00 WIB.
Persik Kediri berada di peringkat ke-11 klasemen Super League dengan 11 poin, sedangkan Persebaya bdi peringkat ke-9 dengan 14 poin.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025