Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Senin mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dan semangat belajar sebagai kunci keberhasilan generasi muda dalam menghadapi masa depan.
Pesan itu disampaikan saat ia memimpin upacara bendera di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 23 Pacitan, Jawa Timur, Senin.
Mas Aji—sapaan akrab Indrata—datang dengan busana sederhana: sarung biru, baju koko hitam, dan peci. Kehadirannya disambut antusias ratusan siswa yang berdiri tegak di lapangan upacara sekolah yang baru berdiri setahun itu.
"SRMA ini bukan hanya tempat belajar ilmu pengetahuan, tapi tempat menanamkan nilai perjuangan dan kebersamaan. Saya bangga bisa berdiri di tengah anak-anak yang akan menjadi pelita Pacitan di masa depan," ujarnya.
Ia berpesan agar para siswa tidak mudah menyerah dan terus menjaga semangat menuntut ilmu.
Mas Aji juga mengingatkan agar setiap pengalaman selama bersekolah di SRMA menjadi bekal untuk menginspirasi generasi berikutnya.
"Kalau nanti sudah sukses, jangan lupa asal kalian dididik. Kembali dan berikan motivasi kepada adik-adik kalian di sini," katanya.
Bupati Pacitan itu turut mengapresiasi para guru dan pengelola SRMA 23 yang telah bekerja keras mewujudkan pendidikan inklusif bagi masyarakat menengah ke bawah.
Ia menilai konsep "Sekolah Rakyat" yang diinisiasi pemerintah merupakan langkah nyata membuka akses pendidikan yang merata.
"Sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tapi ruang tumbuhnya rasa bangga dan percaya diri bagi anak-anak Pacitan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menyerahkan bantuan perlengkapan olahraga secara simbolis kepada guru, kepala asrama, dan wali asuh siswa sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan kegiatan nonakademik di SRMA 23.
SRMA 23 Pacitan sendiri merupakan program pendidikan alternatif yang dirancang untuk menampung siswa dari keluarga kurang mampu dengan pendekatan pendidikan berasrama, pembentukan karakter, serta pelatihan keterampilan praktis.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025