Surabaya - Perwakilan tujuh negara membahas perkembangan reformasi publik khususnya keuangan Negara di Surabaya guna mengkaji sektor tersebut baik dalam lingkup internasional dari sisi perkembangan teori maupun implementasi. "Perwakilan tujuh negara itu antara lain Jepang, Mesir, Australia, India, Malaysia, Rusia, dan China. Mereka sekaligus menjadi pembicara pada seminar internasional ini," kata Kepala Bagian Humas UPN Veteran Jawa Timur Surabaya, Diana Amalia, dalam seminar internasional dengan topik "Public Reform For Good Government Goverence", di Surabaya, Selasa. Ia menjelaskan, pembahasan perkembangan reformasi publik terutama di sektor keuangan dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 13-14 November 2012 di UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya. "Dalam forum tersebut kami mempertemukan peneliti di Puslitbang Pemerintah dan para peneliti dari kalangan  akademisi. Hal ini kesempatan yang langka terjadi khususnya mempertemukan peneliti dari pemerintahan dan akademisi," ujarnya. Selain itu, tambah dia, pada hari yang sama pihaknya mengadakan "Cultural Night" guna mempertunjukkan kekayaan budaya Indonesia. "Pada 'Cultural Night', kami sengaja melaksanakan acara fashion show bertema batik yang diperagakan oleh para profesor sebagai perwakilan dari tujuh negara tersebut," katanya. Bahkan, kata dia, pada tanggal 13-14 November 2012 juga diadakan seminar nasional bertema Membangun Sinergitas "Stake Holder" untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Hortikultura oleh Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur. "Seminar ini bisa terlaksana berkat jalinan kerja sama antara kami dengan Perhimpunan Hortikultura Indonesia (Perhorti)," katanya. Di sisi lain, imbuh dia, latar belakang diadakannya agenda tersebut karena kian banyaknya buah dan sayuran impor  yang mengandung zat aditiv yang dikonsumsi masyarakat. "Padahal, aneka buah dan sayuran impor itu mengandung zat berbahaya yang mengancam kesehatan masyarakat," katanya. Sementara, lanjut dia, perluasan jangkauan pemasaran buah dan sayuran impor menjadi pesaing bagi petani dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi buah dan sayuran lokal. "Kami juga ingin memberikan dukungan kepada pemerintah untuk memperbaiki budi daya dan tata niaga buah hortikultura lokal agar lebih kompetitif di pasaran internasional," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012