Jerusalem (ANTARA/Reuters) - Pesawat Israel tiga kali menyerang Jalur Gaza, Selasa dini hari, dan menghantam instalasi penyimpanan senjata serta dua lokasi peluncuran roket yang digunakan gerilyawan, kata militer di dalam satu pernyataan. Saat krisis yang meningkat di Jalur Gaza memasuki hari kelima, militer Israel menyatakan telah mengenai sasaran serangannya. Tak ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan tersebut, yang mengakibatkan ledakan keras. Israel memperingatkan akan melancarkan serangan keras terhadap gerilyawan Palestina yang meluncurkan roket ke dalam wilayah negara Yahudi itu. Gerilyawan menyatakan pada Senin larut malam (12/11) mereka siap bagi gencatan senjata tapi tak ada tanggapan dari Israel. Para pemimpin HAMAS, faksi gerilyawan yang menguasai Jalur Gaza, bertemu dengan Jihad Islam dan kelompok lain serta menyatakan mereka akan menanggapi sejalan dengan cara Israel bertindak --rumus yang digunakan dalam pergolakan sebelumnya untuk menawarkan gencatan senjata. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan mengadakan pertemuan forum sembilan menteri senior, Selasa sore, untuk memutuskan jalur tindakan, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa. Radio Israel menyatakan Netanyahu telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Ehud Barak dan Kepala Staf Militer Letnan Jenderal Benny Gantz pada Senin malam untuk mengajukan skenario serangan yang mungkin. Ketegangan meningkat tajam pada Sabtu (10/11), ketika empat prajurit Israel yang berpatroli di perbatasan Israel-Jalur Gaza cedera. Israel menanggapi dengan tembakan tank dan serangan udara dan menewaskan enam orang Palestina, termasuk empat warga sipil, dan sedikitnya 30 orang lagi telah cedera. Militer Israel menyatakan gerilyawan Palestina telah menembakkan 12 roket pada Senin, dan sebanyak 119 roket telah diluncurkan sejak Sabtu. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012