Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Kepolisian Resor (Polres) Lumajang, Jawa Timur menggelar operasi gabungan angkutan barang untuk menekan angka kecelakaan dan keselamatan pengendara selama di jalan raya pada Kamis.

"Operasi itu melibatkan tim gabungan Dinas Perhubungan (Dishub), Kepolisian, dan instansi terkait yang menyasar titik-titik rawan kemacetan akibat kendaraan berat," kata Kepala Dishub Lumajang, Rasmin di Lumajang.

Setiap kendaraan diperiksa kelengkapan dokumen, izin trayek, serta kepatuhan terhadap jadwal operasional yang aman. Namun, lebih dari sekadar penindakan, operasi itu menekankan edukasi dan pembinaan bagi pengemudi dan perusahaan angkutan.

"Langkah itu bukan hanya menertibkan, tapi juga mendidik pengemudi dan masyarakat. Kami ingin mereka memahami bahwa keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama," tuturnya.

Ia mengatakan truk besar yang lewat sembarangan bisa menimbulkan kemacetan dan kecelakaan, sehingga pengaturan jam operasional sangat penting dilakukan.

Dishub Lumajang juga memanfaatkan operasi itu untuk memberikan sosialisasi langsung tentang tata cara berlalu lintas yang aman, termasuk jarak aman antar kendaraan, batas kecepatan, dan etika berkendara di jalan raya.

"Tujuannya adalah membangun kesadaran kolektif agar setiap pengemudi berperan aktif dalam menjaga keselamatan, bukan hanya mengandalkan aturan dan sanksi," katanya.

Masyarakat Lumajang merespons positif langkah itu dan para pengguna jalan mengaku lebih nyaman dan aman, terutama pada pagi hari saat aktivitas padat.

Dengan pengaturan jam operasional truk, arus lalu lintas menjadi lebih lancar, mengurangi risiko kecelakaan, dan memberikan contoh nyata bagaimana edukasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Selain itu, operasi gabungan menjadi pengingat bagi perusahaan angkutan untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab. Pengemudi yang melanggar diberi arahan edukatif dan tindakan tegas bila perlu, sehingga tercipta budaya taat aturan dan peduli keselamatan secara berkelanjutan," katanya.

Rasmin menjelaskan langkah itu menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam membangun budaya tertib berlalu lintas melalui edukasi, bukan sekadar penegakan hukum, sehingga keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban jalan dapat dirasakan seluruh warga Lumajang.

"Keselamatan adalah hasil kerja sama. Edukasi, disiplin, dan kesadaran masyarakat sama pentingnya dengan aturan. Kami ingin semua pihak memahami dan menerapkannya," ujarnya.

Melalui operasi gabungan itu, lanjut dia, Pemkab Lumajang menunjukkan bahwa pendidikan lalu lintas nyata di lapangan mampu menciptakan perubahan perilaku, menekan kecelakaan, dan membangun budaya tertib yang berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.

 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025