Ngawi - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menyebutkkan, ibu rumah tangga mendominasi kasus HIV/AIDS di wilayah setempat sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2002. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Ngawi, Endah Pratiwi, Kamis, mengatakan, sejak tahun 2002 hingga akhir tahun 2012, tercatat sebanyak 45 orang meninggal dunia akibat HIV/AIDS. "Dari jumlah kasus kematian akibat HIV/AIDS tersebut kesemuanya adalah berstatus ibu rumah tangga," ujar Endah Pratiwi kepada wartawan. Menurut dia, para ibu rumah tangga tersebut terkena HIV/AIDS karena tertular dari suaminya yang kemungkinan suka melakukan hubungan seks bebas dengan pasangan lain. Selain itu, para ibu rumah tangga pasien HIV/AIDS tersebut, rata-rata baru mendapatkan penanganan medis setelah kondisinya parah yakni pada stadium tiga dan empat. Sehingga mengakibatkan angka kematian dari kasus HIV/AIDS di Ngawi tergolong tinggi. Endah menjelaskan, kasus HIV/AIDS di Ngawi terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Data Dinas Kesehatan setempat mencatat, pada tahun 2008 ada lima temuan kasus HIV/AIDS, tahun 2009 terjadi lonjakan temuan kasus HIV/AIDS menjadi 14 kasus, dan pada 2010 ditemukan empat kasus. "Terhitung sampai akhir tahun 2011 lalu ada 82 kasus HIV/AIDS, namun kalau dihitung sampai tahun ini mungkin jumlahnya sudah ratusan penderita. Sebagian memang masih bertahan hidup dan terus kami pantau," kata Endah Pratiwi. Ia menilai, faktor penyebaran virus penyakit mematikan tersebut lebih cenderung karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti hubungan seks bebas dan penggunaan narkotika dengan jarum suntik. Sedangkan sisnya bisa karena transfusi darah, hubungan anak dalam kandungan ibu, dan lainnya. Rata-rata, lanjutnya, para penderita HIV/AIDS di Ngawi adalah warga wilayah setempat yang pernah pergi ke luar daerah ataupun bekerja di luar negeri. Meskipun cukup mematikan, penyakit HIV/AIDS bisa memperpanjang hidup penderitanya dengan cara diagnosa dini dan penanganan lebih awal. Guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut, Dinas Kesehatan setempat terus berupaya menyosialisasikan ke masyarakat agar tetap waspada terhadap perilaku yang berisiko tertular HIV/AIDS. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012