Surabaya - Sejumlah warga atau pengunjung mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) berupa biaya karcis parkir di Kebun Bibit Wonorejo, Kota Surabaya. "Saya heran, di pintu masuk dan di dalam kebun sudah ada tulisan di sini parkir bebas, parkir gratis, tapi kok masih ada yang narik karcis," kata warga Medokan Ayu, Likah, di Kebun Bibit Wonorejo, Minggu. Ia mengatakan dirinya hampir setiap Minggu selalu datang bersama keluarga ke Kebun Bibit Wonorejo, namun awalnya ia tidak mempedulikan soal parkir itu karena dianggap lumrah dan nilainya juga cuma Rp1.000. Namun, lanjut dia, lama kelamaan, ia dan keluarganya juga jengkel karena ada salah seorang pegawai setempat melarang sepeda maupun mobil masuk ke dalam, melainkan diminta parkir terlebih dahulu. "Padahal dulunya tidak seperti ini, mau parkir dan tidak terserah pengunjung," katanya dengan nada kesal. Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah ada karcisnya. "Jika dulu, cuma ada dua orang saja yang mengatur parkir dan tidak ada karcisnya, cuma diminta bayar parkir. Tapi sekarang banyak orangnya dan kayak resmi gitu," katanya. Hal sama juga diungkapkan warga Wonorejo, Wida. Ia mengatakan sempat jengkel dengan salah seorang petugas jaga parkir saat bilang adanya aturan parkir. "Pernah saya bilang, di situ kok ditempel parkir gratis. Tapi kok masih ditarif, yang benar mana, tapi malah saya tidak dipedulikan sama petugas. Saya akhirnya mau juga, khawatir sepeda motor saya hilang," katanya. Mendapati hal itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya Hidayat Syah mengatakan tidak ada aturan soal parkir itu. "Kami akan minta petugas untuk mengecek di lapangan," katanya. Hidayat Syah mengatakan petugas parkir biasanya dilakukan oleh orang luar, namun ia juga tidak memungkiri jika ada pegawainya yang juga ikut terlibat. Ia berjanji akan melakukan penertiban di Kebun Bibit Wonorejo yang kini terus melakukan pembangunan itu, termasuk akan memberikan peringatan kepada para pegawainya. Kebun Bibit Wonorejo di Jalan Kendalsari, Wonorejo, Rungkut Surabaya terkenal sebagai tempat pembibitan pohon untuk area pembibitan berbagai tanaman untuk menyokong kebutuhan penghijauan kota. Namun seiring dengan perjalanan waktu, DKP Surabaya merevitalisasi kebun bibit tersebut menjadi tempat wisata keluarga yang cukup menyenangkan. Revitalisasi yang dilakukan DKP, antara lain melengkapinya dengan sarana "jogging track", arena bermain anak, "outbond", "flying fox" dan lainnya. "Jogging track" dibuat mengelilingi telaga yang selama ini kondisinya dibiarkan tidak terurus. Bahkan kini kebun bibit yang luasnya sekitar 5,9 hektare tersebut mulai banyak diminati oleh warga Surabaya maupun luar kota. Bahkan tidak jarang tempat ini dijadikan kegiatan "out bond" oleh siswa TK dan SD. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012