Bojonegoro - Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro masih belum menerima 236 koper haji kelompok terbang (Kloter) I di daerahnya yang tertahan di Arab Saudi karena diketahui dimanfaatkan menyimpan air zam-zam. "Sampai pagi ini kami masih menunggu informasi dari Jeddah mengenai 236 koper haji yang masih tertahan," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Bojonegoro Wakhid Priyono, Jumat. Ia mengatakan menempatkan petugas di daerahnya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk mencari informasi dan menunggu kedatangan 236 koper haji itu. "Kalau memang datang secepatnya akan dibawa ke Bojonegoro dan disampaikan kepada pemiliknya masing-masing," katanya, menjelaskan. Yang jelas, lanjutnya, haji di daerahnya mulai kloter I sebanyak 444 haji, kloter II 445 haji dan kloter III 163 haji sudah tiba di Bojonegoro. "Haji Bojonegoro semuanya sudah tiba di Bojonegoro dengan selamat," tuturnya. Dihubungi terpisah salah seorang haji Bojonegoro Nuzulul Hudaya yang masuk kloter II menjelaskan sebanyak 445 haji kloter II tidak ada yang kopernya tertahan karena membawa air zam-zam. "Koper yang tertahan itu dari rombongan haji kloter I," ungkapnya. Padahal, lanjutnya, hampir semua haji yang pulang, termasuk dirinya juga membawa air zam-zam ke dalam koper, tapi tidak diketahui petugas haji di Arab Saudi. Semua koper haji kloter II, katanya, ditimbang dengan memanfaatkan timbangan yang dibeli di Arab Saudi sehingga berat kopernya tidak ada yang melebihi 32 kilogram, meskipun semuanya juga memasukkan air zam-zam ke dalam koper. "Yang penting berat koper tidak melebihi batas maksimal 32 kilogram, tidak akan dicurigai petugas," ujarnya, mengungkapkan. Ia memperkirakan sebanyak 236 koper haji yang tertahan itu, karena berat kopernya melebihi 32 kilogram sehingga diketahui petugas. "Rata-rata air zam-zam yang dimasukkan koper 10 liter, memanfaatkan dua buah jerigen lima literan," ucapnya, menambahkan. (*).

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012