Madiun - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Depot Pertamina Madiun, Jawa Timur, selama musim kering berlangsung mengalami peningkatan yang cukup signifikan. "Peningkatan konsumsi tersebut disebabkan tingginya kebutuhan solar oleh para petani untuk menyalakan mesin pompa disel pada sumur-sumur pantek pada kemarau kali ini," ujar Sales Representatif Depot Madiun Pertamina Unit Pemasaran V Surabaya, Muhammad Farid Akbar, kepada wartawan, Selasa. Pihaknya mencatat, sejak bulan Juli hingga Oktober ini, konsumsi solar di wilayah pemasaran Depot Pertamina Madiun telah mencapai 500 Kilo Liter (KL) per hari. Padahal pada keadaan normal, tiap hari konsumsi solar oleh masyarakat di wilayah pemasarannya adalah sekitar 300 KL hingga 400 KL. "Bahkan, pada beberapa waktu, kenaikan bisa sangat signifikan hingga menyentuh angka 750 KL akibat sangat banyaknya permintaan," kata dia. Dari sejumlah kota dan kabupaten yang masuk wilayah pemasarannya, Kabupaten Ngawi, Kebupaten Madiun, dan Ponorogo adalah daerah yang paling banyak menyerap solar yang dikirim oleh Depot Pertamina Madiun. Hal ini karena di daerah tersebut sangat banyak petani yang mengandalkan pasokan air dari sumur pantek dengan pompa disel. Waduk dan jaringan irigasi di wilayah setempat sudah kering akibat musim kemarau. Meski terjadi peningkatan konsumsi, Farid mengaku tidak sampai terjadi kelangkaan solar. Hal ini karena stok yang dimiliki oleh Depot Pertamina Madiun sangat mencukupi. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012