PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperluas pasar UMKM di wilayah setempat hingga ke luar negeri, sebagai upaya mendukung penuh program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu mengatakan, perluasan itu dilakukan dengan mengikutsertakan beberapa UMKM Binaan Bank Jatim dalam Misi Dagang yang dilaksanakan di Banjarmasin pada hari Rabu (17/9).
Umi menjelaskan, misi dagang merupakan wadah untuk mempertemukan pelaku UMKM antardaerah atau provinsi dengan pembeli. Selain itu, juga menjadi gerbang pertukaran sosial budaya antar daerah.
”Kami saat ini memang terus berupaya untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Bank Jatim sangat mendukung UMKM dalam mengembangkan usahanya, salah satunya memperluas jaringan pasar dan mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jatim dan Kalsel.
Ia menjelaskan, terdapat 3 UMKM binaan Bank Jatim yang diikutsertakan pada gelaran tersebut. Antara lain produk sambel dari UMKM Sambel Bu Luthfi, produk kerajinan tas anyaman dari UMKM RaciQ, dan produk batik khas Mojokerto dari UMKM Batik Erna.
Produk - produk unggulan UMKM Binaan Bank Jatim ini diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Kalimantan Selatan.
”Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” kata Umi.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut Bank Jatim juga mempersembahkan mahakarya batik kota Mojokerto, Batik Erna Surodinawan dan fashion batik nan elok dari Rasuan Lampahan by Lyna Desriana.
Berbagai motif unggulan batik sukses ditampilkan oleh Raka – Raki Jawa Timur dalam pagelaran Misi Dagang ini.
”Pertunjukan wastra batik ini merupakan salah satu cara Bank Jatim untuk melestarikan dan menggairahkan masyarakat dalam hal mencintai warisan leluhur, khususnya bagi generasi muda. Semoga ke depannya masyarakat peminat batik semakin meningkat dan batik Indonesia bisa semakin dikenal di kancah internasional,” terang Umi.
Adapun gelaran ini sukses mencatatkan hasil yang membanggakan. Dalam satu hari pertemuan, pelaku usaha dari kedua daerah berhasil menorehkan nilai transaksi hingga Rp1,661 triliun. Dari jumlah itu, Jawa Timur mencatat penjualan sebesar Rp1,574 triliun, sementara pembelian produk dari Kalimantan Selatan mencapai Rp 86,8 miliar.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025