Madiun - Sejumlah petani di Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, panen raya padi varietas unggul Inpari Sidenuk hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Selasa. Panen perdana tersebut secara simbolis dilakukan oleh Bupati Madiun Muhtarom, sejumlah pejabat dari Pusat Kemitraan Teknologi Badan Tenaga Nuklir Nasional, pejabat daerah, dan petani setempat. Ketua Kelompok Tani Tunas Makmur di Desa Klitik, Mukson, mengatakan luas lahan di wilayahnya yang digunakan untuk pengembangan padi Sidenuk mencapai 50 hektare. "Panen padi Sidenuk mencapai sekitar 11,7 ton per hektarenya. Tanaman padi ini tidak banyak memerlukan pupuk urea, sedangkan sifat umumnya hampir sama dengan varietas padi lainnya," ujar Mukson, kepada wartawan. Kepala Pusat Kemitraan Teknologi Batan, Ferly Hermana, mengatakan, selama ini kemitraan yang terjalin antara Batan dengan Pemkab Madiun sangat bagus. "Kemitraan tersebut akan terus dilanjutkan dan Batan akan terus mendukung upaya pemerintah dalam mencukupi kebutuhan pangan. Saat ini sudah ada 23 provinsi yang menjalin kerja sama pengembangan usaha tani dengan Batan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani," ujar Ferly. Sesuai hasil penelitian, Sidenuk adalah perbaikan dari varietas Diah Suci yang merupakan varietas hasil persilangan Cilosari dan IR 74 yang kemudian dimutasikan dengan cara iradiasi. Varietas Diah Suci mempunyai rasa yang enak dan produktivitas tinggi. Namun kalau kebanyakan pupuk akan rebah karena itu dikembangkan Sidenuk yang tidak mudah rebah. Keunggulan varietas Diah Suci tetap dipertahankan pada Sidenuk, di antaranya adalah ketahanan terhadap hama seperti wereng strain 1, 2 dan 3, potong leher dan hawar daun. Demikian juga produktivitas tinggi dan rasa yang pulen. Potensi produktivitas Sidenuk adalah 6,5 ton per hektare. Bupati Madiun Muhtarom mengatakan pembudidayaan varietas Sidenuk akan membantu mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Madiun dan juga Tanah Air. "Kabupaten Madiun mengalami surplus padi hingga 211.000 ton setara beras selama beberapa tahun terakhir. Angka itu diperoleh berdasarkan hitungan jumlah luas lahan dikalikan dengan hasil panen dan dikurangi dengan konsumsi masyarakaat selama setahun," ujar Bupati. Ia berharap, dengan penanaman varietas Sidenuk, kesejahteraan petani semakin meningkat. Varietas trsebut memiliki produktivitas yang tinggi dan tahan hama, sehingga biaya operasional dapat ditekan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012