Bojonegoro - "Kick Andy Foundation" Jakarta membantu pembuatan kaki dan tangan palsu kepada 65 warga Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai usaha membantu penyandang cacat dalam melakukan aktivitas. Ketua Pelaksana Harian Yayasan Kick Andy Jakarta Ali Sadikin, Jumat, mengatakan warga penyandang cacat yang menerima bantuan kaki dan tangan palsu harus memenuhi persyaratan yaitu dari keluarga tidak mampu dan bukan merupakan penyandang cacat yang diamputasi karena sakit diabetes. "Kalau penerima bantuan penderita diabetes kemudian muncul masalah karena memakai kaki atau tangan palsu, Kick Andy bisa kena masalah," katanya, ketika ditemui di sela-sela pengukuran tangan dan kaki penyandang cacat di rumah dinas Bupati Bojonegoro Suyoto. Ia yang didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto menjelaskan proses pembuatan kaki dan tangan palsu kepada 65 warga yang akan dikerjakan warga asal Mojokerto Sugeng Siswoyudoyono hanya membutuhkan waktu sepekan. "Pengerjaan pembuatan kaki dan tangan palsu ini melibatkan 30 tenaga kerja dengan bahan fiber," katanya, menjelaskan. "Kick Andy Foundation" ini, menurut dia, sudah menyalurkan kaki dan tangan palsu kepada 2.050 penyandang cacat di seluruh Indonesia produksi Sugeng Siswoyudoyono. Meski demikian, jelasnya, penyandang cacat yang memanfaatkan kaki atau tangan palsu tetap harus berjuang untuk bisa memfungsikan peralatan tambahan kaki atau tangan palsu itu secara normal. Ia mencontohkan pembuatnya sendiri Sugeng Siswoyudoyono, yang kaki kanannya memanfaatkan kaki palsu buatannya sendiri juga melalui proses perjuangan untuk bisa berjalan dengan normal. "Program bantuan tangan dan kaki palsu ini berjalan setelah dalam acara program TV Kick Andy mendatangkan Sugeng Siswoyudoyono," ucapnya, menjelaskan. Hanya saja, lanjutnya, pelaksanaan program berjalan, setelah sebelumnya dilakukan pengecekan kualitas kaki dan tangan palsu produksi Sugeng Siswoyudoyono. "Kaki dan tangan palsu buatan Sugeng dibanting tidak pecah," ucapnya, memberikan gambaran. Sementera itu Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Harjono menjelaskan warga yang memperoleh bantuan kaki dan tangan palsu itu tersebar hampir merata di wilayahnya. "Pencarian warga penyandang cacat ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan," katanya, menambahkan. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012