Surabaya - Sebanyak 30 karya terbaik berupa Logo Temu Pusaka Indonesia 2012 dan 30 poster iklan layanan masyarakat terkait pelestarian pusaka yang dipamerkan di Perpustakaan Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya pada 10 Oktober - 2 November mengawali Temu Pusaka Indonesia 2012.
"Surabaya akan menjadi tuan rumah Temu Pusaka Indonesia 2012 pada 18-21 Oktober, karena itu kami menyambutnya dengan pameran logo dan poster terkait Temu Pusaka Indonesia 2012 yang dimulai pada 10 Oktober," kata Kepala Perpustakaan UKP Aditya Nugraha di Surabaya, Selasa.
Aditya yang juga Sekretaris Temu Pusaka Indonesia 2012 itu menjelaskan puluhan karya logo dan poster itu merupakan hasil seleksi dari 250 lebih karya hasil lomba yang diadakan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) bekerja sama dengan Program Studi Desain Komunikasi Visual UKP pada awal tahun 2012.
"Temu Pusaka Indonesia 2012 itu) sendiri akan digelar di Surabaya, Gresik, dan Trowulan (Mojokerto) dengan tema 'Pusaka Rakyat:Pelestarian Kampung Beserta Lingkungan dan Budayanya', namun pusat acara di Surabaya," katanya.
Menurut dia, tema itu diambil, mengingat uniknya karakteristik masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya dengan budaya Arek-nya yang dikenal egaliter dan memiliki solidaritas yang tinggi.
"Budaya Arek ini masih hidup di tengah makin berkembangnya Surabaya menjadi kota metropolitan, khususnya di berbagai kampung di Surabaya dengan keunikannya masing-masing, karena itu tak heran bila Surabaya meraih penghargaan kota terbaik se-Indonesia dalam hal tingkat partisipasi publik," ujarnya.
Ia mengatakan tema tentang Kampung itu akan mengangkat keunikan kota Surabaya yang diharapkan dapat membagikan pengalaman dalam mengembangkan kampung-kampung Kota Surabaya yang telah memberikan inspirasi positif bagi banyak kota lainnya di Indonesia.
Sejumlah tokoh penting terkait pelestarian pusaka yang hadir, antara lain I Gede Ardika (mantan Menteri Pariwisata era Gus Dur), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), dan Amran Nur (Wali Kota Sawahlunto dan Ketua Jaringan Kota Pusaka Indonesia/JKPI).
Hadir pula, Joko Widodo (tokoh JKPI dan mantan Walikota Solo), Hashim Djojohadikusumo (pengusaha nasional), Eka Budianta (sastrawan), Pis Alisjahbana (Femina Group), serta beberapa perwakilan negara sahabat serta berbagai komunitas pelestari pusaka dari negara-negara ASEAN.
Rencana kegiatan adalah jelajah Pusaka ke Trowulan, Mojokerto untuk meninjau Museum Majapahit dan Candi Tikus, Bajang Ratu, Proyek Arkeologi Terpadu (PATI), Sentonorejo (18/10); lalu pembukaan Temu Pusaka Indonesia 2012 di Balai Kota Surabaya (18/10).
Selanjutnya, ke Bank Indonesia di Surabaya (19/10) untuk Temu Wicara dan Berbagi Pengalaman "Pelestarian Kampung di Berbagai Daerah"; lalu melakukan Jelajah Pusaka Surabaya: Mlaku-Mlaku nang Suroboyo (19/10).
Untuk berikutnya, anjangsana pusaka ke Kampung Kemasan, Gresik (20/10); lalu anjangsana pusaka, pameran, dan diskusi "Kampung Hijau dan Lestari" di Kampung Manukan, Surabaya (20/10); Rembug "Ikrar Surabaya 2012" (20/10); Bazar Kampung "Kuliner Suroboyo" (20/10); dan Pertunjukan Pusaka Rakyat: Musik Patrol, Remo, Ludruk Tjap Tunjungan (20/10).
Puncaknya, seminar "Senarai Temu Pusaka Indonesia 2012" dan penutupan "Temu Pusaka Indonesia 2012" du Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya (21/10) yang menampilkan pembicara yakni Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), Joko Widodo (Jaringan Kota Pusaka Indonesia), dan Dorodjatun Kuntjorojakti (BPPI).
"Ada Jelajah Pusaka Tambahan yakni Jelajah Pulau Bawean, Melantjong Petjinan Soerabaia, dan Manic Street Walker (Perpustakaan C2O)," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012