Malang - Guru Besar FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Salim Said menyatakan bahwa bangsa Indonesia bukan kehilangan karakter, namun belum memiliki karakter.
"Demokrasi adalah ekspresi dari tingkat peradaban yang tinggi, namun Indonesia masih memiliki tingkat peradaban yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh sistem Indonesia yang kurang tepat dan adanya kerumitan politik di Indonesia," katanya dalam paparannya pada kuliah perdana mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMM di Malang, Sabtu.
Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki peradaban yang rendah karena masyarakat tidak memiliki rasa saling percaya antara satu sama lain. Contohnya, adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang menunjukkan bahwa warga Aceh tidak percaya dengan pemerintah pusat begitu juga sebaliknya.
Kondisi tersebut, tegasnya, merupakan bukti nyata bahwa Indonesia merupakan bangsa baru yang perlu memperkuat peradaban bangsa. Perjalanan suatu bangsa adalah perjalanan yang panjang, kegagalan akan terjadi kapan pun.
Indonesia merupakan bangsa yang baru dibentuk, sebab konsep fenomena Indonesia mulai berkembang pada abad 20 dan puncak perkembangannya pada saat dibacakan Sumpah pemuda tahun 1928 yang dipimpin oleh Budi Utomo, katanya.
Salim mengemukakan, untuk memperbaiki peradaban bangsa yang kuat dan politik yang maju, tidak hanya sekedar dengan mengganti seorang figur pemimpin, namun sistem pemerintahan juga harus menjadi fokus pembenahan.
"Kalau sekarang dan masa depan bangsa Indonesia ini memiliki peradaban yang tinggi, tatanan politik yang maju dan kokoh, maka harus mulai membenahi sistem pemerintahannya," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012