Pacitan - Ribuan pelanggan PDAM Kabupaten Pacitan mengalami kesulitan air bersih akibat kerusakan dua mesin pompa milik perusahaan daerah tersebut di unit instalasi Kedungbanteng. Sejumlah pelanggan PDAM mengatakan, distribusi air bersih melalui jaringan PDAM sudah berhenti total sejak beberapa hari terakhir. "Kami belum tahu sampai kapan ini bisa teratasi. Sangat menyusahkan kalau tidak ada pasokan air bersih," ujar salah seorang warga Desa Klepu, Kecamatan Donorojo, Sukiyo, Kamis. Beberapa warga menyesalkan lambannya upaya pihak PDAM dalam mengatasi kemacetan distribusi air bersih tersebut. Selain tidak ada sosialisasi ataupun pemberitahuan ke pelanggan, mereka khawatir kondisi itu terus berlarut. Akibatnya, puluhan keluarga di enam desa mengalami kesulitan air bersih. Mereka kini hanya mengandalkan pasokan air bersih yang dikirim menggunakan truk-truk tengki milik PDAM maupun swasta. Namun, untuk mendapatkan jatah warga harus membeli dengan harga Rp130 ribu untuk 5.000 liter air bersih. Tidak semua warga mampu membeli air dari truk-truk tengki yang berjualan secara keliling. Sebagian warga ada yang memilih mengambil air dari sumur bor milik PDAM ataupun dari instalasi yang tersisa. "Yang tidak punya uang ya memilih mengambil dari instalasi yang masih mengeluarkan air. Selanjutnya kami hanya bisa bertahan," tutur Sugirin, warga lainnya. Usaha Sugirin dan warga miskin tidak selalu membuahkan hasil. Sebab, rata-rata debit air di instalasi maupun sumur bor milik juga sering macet seiring menurun atau bahkan terhentinya pasokan dari sumber air Kedungbanteng, unit instalasi utama milik PDAM. Informasinya, sedikitnya ada sekitar 1.900-an pelanggan PDAM yang mengalami kesulitan air bersih karena distribusinya terganggu. Para pelanggan yang meradang karena kesulitan air bersih itu berada di enam desa, Kecamatan Donorojo, yakni Desa Sekar, Donorojo, Sukodono, Gendaran, Belah, dan Klepu. Sementara pelayanan di empat desa lainnya, yaitu Desa Kalak, Sawahan, Sendang, dan Widoro tak terganggu karena distribusi air bersihnya berasal dari unit instalasi berbeda di Kecamatan Punung. Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kabag Tekhnik PDAM Pacitan, Sudarto mengatakan, dua unit mesin pompa yang mengalami kerusakan masing-masing berkapasitas 40 liter per detik dan 20 liter per detik. Sebenarnya, untuk menyiasati pelayanan pihaknya telah memasang satu unit mesin pompa. Hanya saja, karena kapasitasnya 7,5 liter per detik tentu saja tak mampu melayani seluruh pelanggan. "PDAM masih mengupayakan perbaikan pompa," ujarnya. Untuk melakukan perbaikan satu peralatan pompa berkapasitas 20 liter per detik kemudian dibawa ke Solo, Jawa Tengah. Sementara satu unit lainnya berkemampuan 40 liter per detik hingga Rabu (3/10) masih berada di lokasi. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012