Madiun - Penyerapan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2012 di sejumlah dinas sasaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, baru mencapai 12 persen dari jatah Rp8,2 miliar. "Menjelang akhir tahun, dana dari pemerintah pusat itu baru terserap sebanyak Rp1,048 miliar atau sekitar 12 persen dari jatah DBHCT tahun ini sebesar Rp8,2 miliar," ujar Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Madiun yang juga selaku Sekretaris Sekretariat Pengelolaan DBHCHT, Komari, Selasa. Sesuai data yang ada di Perekonomian Kabupaten Madiun, alokasi dana cukai di Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata sebesar Rp1,820 miliar untuk lima item kegiatan, namun baru terealisasi Rp254 juta atau 14 persen. Kemudian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dari total jatah dana Rp1,951 miliar, baru terserap sekitar Rp627,5 juta. Bagian Perekonomian, dari jatah sebesar Rp525 juta baru terserap Rp111 juta. Lalu, Dinas Kesehatan dari jatah Rp1,713 miliar, RSUD Caruban sebesar Rp850 juta dan RSUD Dolopo sebesar Rp1,214 miliar, masih nol persen alias belum terserap. Sedangkan, pada pos anggaran Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Madiun dari total jatah Rp1,110 miliar, sama sekali belum dilaksanakan. "Penyerapannya memang masih minim jelang akhir tahun, hal ini karena beberapa faktor penyebab. Di antaranya adalah sistem pencairan dana bersangkutan yang bertahap," kata Komari. Sesuai mekanisme, pencairan dana triwulan I dan II masing-masing sebesar 20 persen dan triwulan III serta IV masing-masing sebesar 30 persen. Selain itu juga terkendala proses lelang yang pelaksanaan dilakulan pada triwulan III dan triwulan IV, serta kekuatiran terhadap hukum. "Seperti kasus Dinsosnakertrans itu. Mereka takut salah, sehingga, tidak berani melaksanakan kegiatan. Jadi bukan karena lemahnya pengawasan kami," kata Komari. Pihaknya telah berulang kali memberikan peringatan kepada masing-masing dinas penerima bantuan. Ia juga telah melakukan rapat dan koordinasi dengan mendatangkan pejabat Pemprov Jatim untuk verifikasi namun hasilnya masih sama. "Kami akan lebih giat lagi untuk mengingatkan masing-masing satker, terlebih saat ini sudah memasuki triwulan akhir tahun dan untuk menghindari penyelewengan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012