Madiun - Sejumlah petani di Kabupaten Madiun mulai beralih menanam komoditas kedelai hitam dari sebelumnya yang biasa menanam kedelai putih saat musim kemarau berlangsung. Pengalihan menanam kedelai hitam tersebut dilakukan oleh sejumlah petani di wilayah Kecamatan Pilangkenceng yang dikenal daerah rawan kekeringan di kabupaten setempat. "Pengalihan menanam kedelai putih ke kedelai hitam ini karena beberapa sebab. Namun yang paling dominan adalah adanya kemitraan dengan perusahaan besar produsen kecap. Sehingga petani tidak sulit menjual hasil panennya," ujar salah satu petani kedelai di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Pilangkenceng, Ahmad Gufron, Senin. Sebelumnya, kata Gufron, petani setempat enggan menanam kedelai hitam karena sulit untuk menjual hasil panen ke pasar. Permintaan pasar akan kedelai hitam masih kalah jika dibandingkan dengan kedelai biasa. "Lebih baik menanam kedelai biasa atau putih karena hasil panennya bisa langsung dijual kepada para pedagang atau pembuat tempe. Lain halnya dengan kedelai hitam, penjualannya sulit dan yang mau hanya perusahaan besar," kata dia. Karena itu, pihaknya menyambut baik kemitraan yang dijalin oleh petani dengan perusahaan besar pembuat kecap Bango. Paling tidak, selain petani tidak bingung dengan pemasaran, harga jual yang diberikan juga stabil. Hal yang sama diungkapkan oleh Bupati Madiun Muhtarom. Pihaknya berharap agar program kemitraan kedelai hitam ini dapat terus berjalan di Kabupaten Madiun karena petani dapat menanam kedelai hitam dengan pangsa pasar yang sudah jelas. "Dengan kondisi masyarakat Kabupaten Madiun yang 70 persen adalah petani, maka program ini bisa menjadi fokus pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat. Diharapkan juga usaha kecil lainnya dapat dikembangkan melalui kemitraan yang ada," kata Bupati. Selain itu, lanjutnya, jalinan kemitraan ini juga membuat petani Kabupaten Madiun menerapkan pola tanam yang benar dalam setahun. Yakni, dari biasanya menanam padi-padi-padi maka akan berubah ke pola tanam padi-padi-palawija, sehingga resiko puso akibat kekurangan air dapat dicegah. Data Dinas Pertanian setempat mencatat, luas lahan tanaman kedelai putih di Kabupaten Madiun mencapai 7.800 hektare, sedangkan kedelai hitam hanya 450 hektare saja yang berada di Kecamatan Pilangkenceng, Saradan, Geger, dan Dagangan. Kedepannya pengembangan tanaman kedelai hitam akan diperluas di 10 kecamatan di Kabupaten Madiun. Untuk pengembangan tersebut perlu dilakukan sosialisasi kapada para petani, apalagi Kabupaten Madiun telah mendapat bantuan benih kedelai hitam dari pemerintah pusat sebesar 200 ton. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012