Surabaya - Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya bertekad mencetak penulis kreatif lewat pembukaan program/konsentrasi baru yakni "English for Cravin (Creative Industry)" pada tahun ajaran 2013.
"Konsentrasi baru dalam Jurusan Sastra Inggris pada Fakultas Sastra UKP itu diluncurkan Rabu (26/9) untuk menerima 50-an mahasiswa baru, tapi seleksi akan mulai tahun ajaran 2013," kata Dekan Fakultas Sastra UKP Dr Ribut Basuki MA di Surabaya, Selasa.
Didampingi Ketua Program Sastra Inggris UKP Dwi Setiawan SS MA-ELT, ia menjelaskan program "Cravin" itu dapat dikatakan sebagai Ilmu Sastra Inggris Terapan, karena memiliki perbedaan 50 persen dari Sastra Inggris yang ada selama ini.
"Jurusan Sastra Inggris yang ada selama ini masih bersifat analisa karya sastra yang sangat akademis, namun 'Cravin' sebagai Sastra Inggris Terapan akan mencetak dua sarjana yakni penulis kreatif dan manajer bisnis pertunjukan panggung," tuturnya.
Oleh karena itu, katanya, prospek kerja dari lulusan "Cravin" adalah "copy writing", editor, presenter, dan manajer bisnis pertunjukan di bidang novel, iklan, film, teater, dan pertunjukan kesenian panggung lainnya.
"Lulusan 'Cravin' nantinya bisa memilih tugas akhir yakni skripsi atau proposal penulisan kreatif dalam bentuk novel, iklan, naskah film, teater, dan pertunjukan kesenian lainnya, sehingga proposal kreatif dapat diwujudkan secara kelompok berupa film atau karya sastra teks," ucapnya.
Menurut dia, UPK sebagai pioner dalam program "Cravin" tidak menargetkan lahirnya Rendra, Chairil Anwar, Shakespeare, atau sastrawan lainnya, namun cukup menjadi "desainer" sastra yang menjadi editor novel, iklan, film, teater, dan sejenisnya.
"Peluang sebagai 'desainer' sastra itu sudah kami mulai sejak lama dengan banyaknya mahasiswa kami yang membuat komik atau karya teks dari dongeng atau konten lokal yang hasilnya tidak kalah kualitasnya dari penulis kreatif asal Jepang, Korea, dan sebagainya yang memasukkan ideologi tanpa terasa," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan sebuah universitas di Korea yang cukup dikenal dalam perfilman untuk sarana praktikum mahasiswa dan sekaligus meraih "double degree" dari UKP dan universitas di Korea itu.
"Kami juga memiliki studio film sendiri dari hibah pemerintah, tapi kami juga menjalin kerja sama dengan sejumlah media massa untuk praktik 'production house' serta surat kabar berbahasa Inggris. UKP juga merencanakan Petra Press," katanya.
Ditanya perbedaan "Cravin" dengan institut kesenian yang ada seperti ISI Yogyakarta, ia menjelaskan institut kesenian yang ada lebih pada sinematografi, sedangkan "Cravin" UKP lebih pada ide atau pembuatan cerita secara teks untuk masyarakat.
"Karena itu, kami juga menyeleksi mahasiswa dengan tes menulis. Saya kira pelajar SMA yang berbakat menjadi penulis kreatif itu banyak, terutama pelajar yang aktif dalam ekstra kurikuler (eskul) penulisan novel, iklan, pembuatan film, teater, dan sejenisnya," katanya.
Program baru itu diperkenalkan kepada masyarakat melalui seminar "Password to a Brighter Future: Creativity" di Galeri Seni AJBS Surabaya pada Rabu (26/9) sore dengan tiga pembicara Chris Andre (Managing Editor HelloBali Magazine), Maggie Tiojakin (author of 'Balada Ching-Ching'), dan Azrul Ananda (media cetak).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012