Pamekasan - Perum Perhutani Madura, Jawa Timur, kini mulai mengembangkan usaha produksi minyak kayu dari sebagian lokasi pengolahan hutan di wilayah itu.
Kepala Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura, Ir Murgunadi, MM, mengatakan, usaha produksi minyak kayu putih di dua lokasi, yakni di Manding, Sumenep dan Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
"Kalau di Sumenep telah berlangsung, sedang di Tlanakan, Pamekasan masih dalam proses," kata Murgunadi kepada ANTARA, Jumat.
Ia menjelaskan, khusus untuk pengembangan minyak kayu putih ini, pihaknya akan menyediakan lahan seluas 1.500 hektare dengan asumsi akan menghasilkan sekitar 3.000 ton daun atau setara dengan 15 ton minyak kayu putih.
Murgunadi menjelaskan, sekitar 6.000 orang tenaga kerja akan terserap dalam pengelolaan produski minyak kayu putih ini dengan ketentuan satu hektare luas lahan akan dikelola sebanyak dua orang.
"Minyak kayu putih yang akan dikelola ini dari jenis tanaman pilihan milik Perhutani," katanya menjelaskan.
Di Sumenep, produksi minyak kayu putih telah dikembangkan di areal seluas 200 hektare dengan hasil produksi 1,5 ton minyak per tahun. Sedangkan di Pamekasan di area sekitar 100 hektare, yakni di Desa Terak dan Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan.
"PoLa tanam kita desain secara terpatu, sehingga bisa multi fungsi. Selain untuk perkebunan, juga bisa pertanian," katanya menjelaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012