Pasuruan - Petani tambak Rejoso, Pasuruan, menuntut pabrik PT Cheil Jedang Indonesia (PT CJI) ditutup atau membayar biaya rehabilitasi tambak petani sebesar Rp3 miliar per tahun selama pabrik tersebut berdiri di Rejoso. Namun tuntutan para petani tambak Rejoso yang disampaikan lewat demo dengan mendatangi pabrik penghasil MSG, serta pakan ternak, dan pupuk organik tersebut ditolak manajemen PT CJI. Demo yang melibatkan ratusan petani tambak di sepanjang pesisir Rejoso tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas di jalan pantai utara Rejoso. Ratusan petani yang datang dari arah Pasuruan (barat) berjalan kaki menggunakan seluruh badan jalan menuju Rejoso, sehingga arus lalu lintas dari dua arah terhambat. Demo berjalan tertib, sementara para perwakilan petani tambak melakukan negosiasi dengan manajemen di dalam ruang pertemuan pabrik. Ismail Makki yang mejadi koordinator lapangan menyampaikan tuntutan para petani tambak, diantaranya, pabrik PT CJI ditutup, karena limbahnya mencemari lingkungan, atau PT CJI membayar biaya rehabilitasi tambak petani Rp3 miliar per tahun selama pabrik tersebut berdiri di Rejoso. Namun tuntutan para petani tersebut ditolak General Manager PT CJI, Kulub Widiono. "Keputusan ini merupakan keputusan manajemen," kata Kulub Widiono. Sebelumnya Kulub Widiono yang juga menjadi Manager Umum, dan Lingkungan mengatakn PT CJI selama ini telah memberikan bantuan air bersih serta bantuan pemberdayaan sosial kepada seluruh warga di pesisir Rejoso sebesar Rp1 miliar selama lima tahun. Namun bantuan itu dinilai Ismail Makki belum sesuai dengan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh imbah yang dihasilkan PR CJI. Selain itu kerusakan lingkungan juga berdampak pada penurunan pendapatan petani tambak, serta terganggunya kesehatan warga. Ismail mengungkapkan, kerusakan lingkungan tambak di Rejoso menjadikan para petani tambak teroaksa beralih profesi, karena tambaknya rusak,serta pendapatan petani turun drastis. Sebelumnya General Manajer Akunting PT CJI, Imam Nahrowi juga menyebutkan, keberadaan PT CJI di Pasuruan telah memberikan sumbangan pajak ke negara sebesar Rp405 miliar setahun terakhir ini. Imam Nahrowi juga menjelaskan, jika pajak yang dikutip pemerintah sebagian juga dikembalikan lagi ke masyarakat. Sebaliknya penjelasan Imam Nhrowi memicu kemarahan Ismail Makki. Menurutnya, sumbangan pajak dari PT CJI Rejoso yang cukup besar kepada negara tersebut, sebaliknya telah memiskinkan para petani tambak di Rejoso. Ismail memberikan gambaran, jika dulu setiap tahunya terdapat 10 warga yang naik haji, kini,setahun hanya ada seorang saja. Sejumlah petani tambak yang jatuh miskin kini juga banyak yang beralih profesi, seperti menjadi buruh untuk menambah penghasilan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012