Surabaya - Sales Country Manager Fuji Xerox Printer Channel Indonesia, Teddy Susanto, menilai, kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi pasar potensial mesin cetak di Indonesia karena semakin besarnya tingkat kebutuhan pengusaha di kelas tersebut terhadap mesin ini. "Oleh karena itu, prospek bisnis di sektor UKM kian menjanjikan seiring berkembangnya usaha mereka pada saat ini," katanya di Surabaya, Kamis. Menurut dia, kini pengusaha dari kalangan UKM atau kantor rumahan membutuhkan mesin cetak yang berkualitas tinggi. Selain itu, mereka memerlukan mesin cetak dengan performa dan produktivitas tinggi. "Namun, pada umumnya mereka membutuhkan mesin cetak yang biaya kepemilikannya minim," ujarnya. Oleh karena itu, jelas dia, pihaknya berupaya membidik pasar UKM di Tanah Air dengan memberikan kemudahan penggunaan dan fungsi yang optimal. "Bagi UKM, waktu adalah uang sehingga dengan ukuran yang kecil dari sebuah mesin cetak menjadi berbanding terbalik terhadap fitur canggih, di mana secara fungsi tetap membantu UKM dalam meningkatkan produktivitasnya," katanya. Meski pasar UKM sangat besar dan skala usaha beragam, tambah dia, sampai sekarang pada umumnya jumlah pelanggannya hingga 70 persen berasal dari kalangan korporasi dan 30 persennya pelanggan ritel. "Mengenai angka penjualan, kami menargetkan sampai akhir tahun mendatang dapat menjual 10.000 unit untuk tiga produk baru ini," katanya. Akan tetapi, kata dia, target penjualan seluruh tipe mesin cetak lasernya selama 2012 sebanyak 50.000 unit di Tanah Air. Khusus Jatim menyumbang kontribusi sekitar 20 persen terhadap total penjualannya. "Sementara, pada tahun lalu secara nasional penjualan mesin cetak laser kami mencapai 40.000 unit," katanya. Untuk pasar mesin cetak nasional, lanjut dia, mencapai sekitar 244.000 unit per tahun. Bahkan setiap tahun mengalami pertumbuhan 15-20 persen. Dari potensi pasar itu pihaknya optimistis bisa menjual 65.000-70.000 unit terhadap seluruh tipe mesin cetaknya. "Kini penguasaan pangsa pasar kami di Indonesia mencapai 20 persen dan diharapkan naik menjadi 25 persen sampai akhir tahun," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012