Kediri - Dua dari 50 kader Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri, Jawa Timur, diketahui urinenya positif mengandung psikotropika saat dilakukan tes. "Ada dua yang positif, namun kami tidak dapat mengungkapkan identitasnya," kata Kepala BNN Kota Kediri, AKBP Lilik Dewi Indarwati ditemui di sela-sela kegiatan pembentukan kader antinarkoba di sebuah hotel wilayah Kediri, Kamis. Ia mengatakan, temuan itu terungkap saat dilakukan tes yang berlangsung hari ini. Namun, ia mengaku belum mengetahui dengan pasti apakah psikotripika itu untuk obat atau karena kecanduan. "Kami masih akan dalami hal ini, mungkin dia baru saja berobat ke dokter," ujarnya. Ia juga menegaskan, jika BNN akan terus melakukan pemantauan. Jika kedua kader itu benar sudah kecanduan dengan narkotika, pihaknya akan berupaya menyembuhkan keduanya dengan melakukan rehabilitasi. "Jika sudah kecanduan, kami akan lakukan rehabilitasi. Sudah tugas dari BNN aga mereka tidak terjerumus," ujarnya. Pihaknya pun juga tidak menyangka jika kader yang ikut pada hari ini urine mereka positif mengandung psikotropika. Namun, ia menegaskan, agar masalah itu jangan dipandang negatif. Narkotika memang perlu terutama untuk dunia medis, dan yang perlu diberantas adalah penyalahgunaan narkotika itu. Dalam acara itu, ada sekitar 50 kader yang mengikuti pelatihan, mereka adalah pegawai negeri dan swasta di antaranya dari Pemkot Kediri, Kantor Pos Kediri, serta sejumlah instansi lain seperti pabrik gula dan Bapas Kediri. Kegiatan ini sudah yang ketiga kalinya dilakukan. Sebelumnya, kader dari pelajar tingkat SMA maupun dari mahasiswa juga dilakukan. Hal ini penting, mengingat peredaran narkotika bukan hanya di masyarakat umum melainkan juga mahasiswa dan pelajar. Dengan kader BNN dari pelajar danb mahasiswa, diharapkan tingkat penyalahgunaan narkotika di wilayah Kediri bisa ditekan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012