Pamekasan - DPRD bersama pemerintah kabupaten se-Madura membentuk tim khusus tata niaga garam, untuk mencari solusi terkait anjloknya harga garam pada musim produksi garam tahun ini. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Achmadi di Pamekasan, Selasa, mengatakan pembentukan tim khusus tata niaga garam itu dilakukan, menyusul adanya protes dari para petani garam di Madura terkait anjloknya harga garam. "Tim khusus tata niaga garam ini nantinya yang akan mencarikan solusi mengatasi permasalahan harga garam di Madura ini," katanya. Hosnan menjelaskan tim khusus tata niaga garam yang merupakan gabungan antara pihak eksekutif dengan legislatif tersebut, se-Madura dan untuk pertama kalinya akan melakukan rapat koordinasi di Pamekasan pada Rabu (19/9). Rapat akan membahas solusi untuk menaikkan harga garam, serta sejumlah masukan kepada pemerintah pusat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan petani garam. "Selain itu, tim ini nantinya akan mengawal proses tata niaga garam di masing-masing kabupaten di Madura," kata Hosnan menjelaskan. Sebelumnya, ratusan petani garam di Pamekasan, berunjuk rasa ke kantor DPRD setempat, menuntut pemerintah, menekan harga agar pengusaha menaikkan harga beli garam. Sebelum ke kantor DPRD, para petani garam ini terlebih dahulu menggelar orasi di depan kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) di Jalan Wahid Hasyim, Pamekasan. Ada enam tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa saat aksi di depan kantor DPRD Pamekasan. Selain harga, petani juga meminta agar pemerintah merevisi tentang aturan impor garam. Keberadaan statistik hasil produksi garam menurut para pengunjuk rada juga dianggap sebagai hal penting agar menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan impor, juga strategi kebijakan yang berpihak kepada kepentingan petani garam. "Atas dasar pertimbangan itulah maka kami kemudian membentuk tim khusus tata niaga garam, gabungan dari berbagai kabupaten di Madura," kata Hosnan menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012