Surabaya - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur H Saifullah Yusuf meminta berbagai pihak jangan menyalahkan pemerintah soal relokasi pengungsi Sampang dari komunitas Syiah setempat akibat kerusuhan pada 26 Agustus. "Mereka mau direlokasi atau tidak, silakan saja, tapi jangan salahkan pemerintah, karena kita tidak pernah merencanakan relokasi selamanya, kecuali sementara, sebab fasilitas lokasi pengungsian sekarang tidak memadai," katanya di Surabaya, Rabu. Di sela-sela peringatan HUT ke-34 Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) tingkat nasional di Surabaya, ia menjelaskan lokasi yang ditemukan pemerintah cukup "ready" untuk pengungsi adalah di Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo. "Tapi, mereka (para pengungsi) tidak mau, padahal kita tidak memaksakan dan hal itu kita lakukan juga untuk kepentingan mereka mendapatkan pelayanan yang memadai. Nanti, kalau layanan pemerintah tidak bagus, disalahkan lagi," katanya. Akibat lokasi di Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo itu ditolak, katanya, Bupati Sampang saat ini sedang mencarikan lokasi di sebuah kawasan perumahan di Sampang. "Tapi, lokasinya masih dicarikan. Saya berharap pimpinan Syiah yang memaksakan anggotanya untuk menolak, karena kita hanya melayani mereka untuk kebaikan mereka juga," katanya dalam peringatan HUT yang dimeriahkan Deklarasi Kebangsaan FKPPI. Senada dengan itu, Ketua DPD RI Irman Gusman yang juga hadir dalam acara itu menegaskan bahwa pemerintah harus bertindak adil terhadap warga negaranya, apakah pengungsi atau bukan. "Kalau mereka mau mengungsi secara sukarela, tentu tidak apa-apa, tapi kalau mereka tidak mau ya tidak perlu dipaksakan. Kalau keberadaan mereka dikhawatirkan mendapatkan ancaman dari pihak lain, maka negara harus melindungi, bukan justru negara dikalahkan oleh kekerasan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012