Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan bahwa sumber dana untuk proyek pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) berasal dari pembiayaan berbasis pinjaman atau loan financing dari Pemerintah Jerman.

"Dana sebesar Rp4,3 triliun tersebut merupakan pembiayaan tahap satu dengan jenis pembiayaan berbasis pinjaman yang disubsidi oleh Pemerintah Jerman melalui KfW, yang merupakan bank pembangunan milik Jerman," kata Emil di sela-sela peresmian Gedung Rumah Sakit Assakinah Medika Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.

Selain dana tersebut, Emil menyatakan proyek strategis itu juga mendapatkan dana tambahan berupa dana hibah senilai Rp100 miliar dari Pemerintah Jerman khusus untuk tahap perencanaan teknis.

Ia menjelaskan bahwa tahap perencanaan teknis tersebut penting dilakukan demi memastikan proyek tersebut aman dan juga ekonomis.

Emil mengatakan, pada tahap pertama akan membangun jalur ganda di petak rel antara Stasiun Waru di Sidoarjo, hingga Stasiun Wonokromo di Surabaya, yang direncanakan rampung pada 2027 jika seluruh tahap perencanaan teknis telah memenuhi kriteria.

Ia menegaskan jika jalur ganda di seluruh proyek SRRL telah beroperasi maka kereta api komuter yang melintas dapat menampung penumpang hingga tiga kali kapasitas saat ini, serta memangkas waktu perjalanan hingga sepertiga waktu tempuh.

Emil menilai proyek tersebut dapat menjadi jawaban untuk aglomerasi perkotaan yang mampu memberi sarana dan prasarana bagi pergerakan masyarakat di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

Ia menambahkan, pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut merupakan bentuk kerja sama yang baik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jerman.

"Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur  berterima kasih kepada Presiden Prabowo dan para menteri terkait juga pemangku kepentingan lain dalam komitmennya untuk menyediakan transportasi yang baik bagi masyarakat Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik," kata Emil.

Pewarta: Fahmi Alfian

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025