Madiun - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memperluas jaringan pipa guna mengatasi krisis air bersih yang rawan terjadi di wilayahnya selama musim kering tahun ini. "Kami terus berupaya untuk memperluas jaringan air bersih yang ada, terlebih di sejumlah daerah yang rawan kekeringan. Seperti, daerah Wungu, Balerejo, Wonoasri, dan Pilangkenceng," ujar Direktur Utama PDAM Kabupaten Madiun, Subyantoro, kepada wartawan, Senin. Menurut dia, upaya perluasan jaringan air bersih tersebut dilakukan baik melalui bantuan dari pusat maupun secara swadaya. Ia menjelaskan, tahun 2011 lalu, PDAM Kabupaten Madiun mendapat bantuan fisik untuk pembangunan jaringan air bersih dari pusat senilai Rp18 miliar. Jaringan tersebut dipasang di daerah rawan kekeringan seperti Kecamatan Wungu dan Balerejo. Bantuan tersebut untuk membangun jaringan pipa sepanjang 25 kilometer dan mampu memasok kebutuhan air bersih bagi sekitar 8.000 kepala keluarga di wilayah Wungu dan Balerejo. "Tahun ini kami kembali mendapat bantuan fisik perluasan jaringan distribusi air dari pusat sebesar Rp3,8 miliar yang dipasang di daerah Kecamatan Pilangkenceng. Jaringan pipa tersebut ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi 800-1.000 kepala keluarga di wilayah setempat. Saat ini masih proses penyelesaian," kata Subyantoro. Selain perluasan jaringan air, upaya lain untuk mengatasi kekeringan adalah dengan menyiapkan sejumlah truk tangki untuk melakukan pengiriman atau "droping" air bersih ke daerah krisis. "Kami telah menyiapkan tiga truk tangki yang setiap saat siaga jika warga Kabupaten Madiun membutukan kiriman air bersih. Tiga truk tangki tersebut memiliki daya jangkau yang baik hingga ke daerah pelosok di wilayah Kabupaten Madiun yang rawan kekeringan," terangnya. Masing-masing truk tangki air tersebut memiliki kapasitas hingga 4.000 liter. Sehingga dipastikan akan mencukupi jika ada permintaan warga. Pengiriman air bersih tersebut tidak hanya untuk warga Kabupaten Madiun yang telah menjadi pelanggan PDAM, namun juga berlaku untuk warga yang belum menjadi pelanggan PDAM setempat. "Sejauh ini belum ada permintaan warga atau kepala desa untuk pengiriman air bersih. Kami meminta warga untuk aktif melaporkan jika mengalami kekeringan," tambahnya. Sementara, jumlah pelanggan PDAM setempat hingga saat ini telah mencapai 24.385 pelanggan yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012