Lamongan - Pengerukan laut di Pusat Pemasaran Distribusi Ikan (PPDI) Brondong, Lamongan, yang menjadi lokasi merapatnya kapal nelayan, terhambat sedimen sungai setempat dan berbagai aneka sampah baru. Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan, Dedy Sutisna, Selasa, membenarkan, pengerukan laut di lokasi PPDI, masih terhambat masuknya sedimen lumpur sungai setempat yang masuk ke laut dan sampah yang dibuang masyarakat ke laut. "Setelah PPDI beroperasi September, kami akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke laut," katanya di sela-sela menerima kunjungan safari Ramadhan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo. Yang jelas, tambah petugas PPN Brondong Budi, pengerukan sedimen di PPDI yang dimulai sejak Februari lalu, hingga sekarang ini masih terus berlangsung untuk mencapai kedalaman ideal sekitar 2 meter di lokasi merapatnya kapal nelayan di PPDI. "Pengerukan sedimen terus berlangsung, sebab selalu saja ada tambahan sedimen baru dari sungai dan berbagai aneka sampah baru yang dibuang ke laut," katanya, dibenarkan petugas pengerukan sedimen Sunar. Selain itu, lanjut Budi, lokasi merapatnya kapal nelayan ke PPDI masih terhambat karang yang berada di tengah menuju masuknya PPDI, sehingga karang tersebut harus dihilangkan dengan cara dikeruk. "Kapal keruk yang sekarang dimanfaatkan hanya untuk mengeruk sedimen lumpur, bukan mengeruk batu karang," katanya, menjelaskan. Meski demikian, lanjutnya, kapal nelayan yang sudah hafal dengan lingkungan PPDI sudah bisa merapat ke PPDI, tapi bagi kapal nelayan baru, tetap harus dipandu petugas agar tidak menabrak karang. "Pengerukan karang yang ada di tengah sudah menjadi prioritas," jelasnya. Sementara itu petugas pengeruk sedimen PPN Brondong Sunar menjelaskan, pengerukan sedimen di lokasi PPDI tidak hanya lumpur, namun juga berbagai aneka sampah, terutama plastik yang dibuang nelayan, juga masyarakat yang pemukimannya di sekitar PPDI. Sedimen yang dikeruk di sekitar lokasi PPDI dengan kapal keruk, menurut dia, disalurkan melalui pipa, dibuang ke tengah untuk menguruk lokasi kawasan PPDI. "Kami perkirakan sejak Februari sampai sekarang ini sedimen yang sudah dikeruk di sekitar PPDI ini mencapai 70 ribu meter kubik," katanya, menjelaskan. PPDI yang dikelola PPN Brondong Lamongan, dibandung di atas tanah seluas 8,5 hektare, dijadwalkan dioperasionalkan September dan akan menampung 100 ton ikan laut per hari. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012